MEDIA PAKUAN - Setiap tuan tanah di Maroko menolak untuk menyewakan tempat maupun ruangan kepada pejabat Israel yang diutus bertugas disana.
Akibatnya sudah selama enam bulan sejak para pejabat utusan Israel yang bertugas dalam misi ke negara Afrika Utara bekerja di hotel tempat mereka menginap pertama kali datang.
Dalam selama enam bulan itu juga kepala misi Israel di Maroko terus mencari bangunan ataupun ruangan yang akan dijadikan sebagai kantor tempat mereka bekerja.
Baca Juga: TERBUKTI! Lima Langkah Tepat Untuk Pasangan LDR-an Diantaranya Berdoa
Sebelumnya, pada bulan Januari 2021 David Govrin diangkat sebagai kepala kantor penghubung Israel di Maroko untuk tugas diplomasi normalisasi hubungan antar negara.
Akan tetapi kehadiran para pejabat utusan Israel di Afrika Utara tersebut seakan mendapat penolakan dari warga Maroko termasuk para saudagar tuan tanah.
Para pengusahaan dan agen Maroko enggan memberikan bantuan terhadap utusan yang disebut diplomat dari Israel, karena mereka menyadari kekejamannya terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga: Rela Kehilangan Uang dan Pemainnya, Chelsea Tetap Incar Bek Inter Milan Achraf Hakimi
Berdasarkan laporan beberapa media di Maroko dan Israel, orang-orang di ibu kota Rabat melakukan penolakan untuk menyewakan tempat kepada utusan Israel.
"Agen yang akan disewa untuk akomodasi Govrin tidak menemukan tempat tinggal dan kantor yang bisa mereka gunaka di kota Rabat" dalam situs lokal Assahifa.