Militer AS Ngaku Bunuh 23 Warga Sipil dari Berbagai Negara Saat Operasi, Alasannya Tak Sengaja?

- 3 Juni 2021, 13:49 WIB
Militer AS Ngaku Bunuh 23 Warga Sipil dari Berbagai Negara, Alasannya Tak Sengaja?
Militer AS Ngaku Bunuh 23 Warga Sipil dari Berbagai Negara, Alasannya Tak Sengaja? /Matthew Stroup/U.S. Navy/

Mereka mengatakan perkiraan paling konservatif justru menunjukkan bahwa 102 warga sipil tewas dalam operasi AS di seluruh dunia, lima kali lebih tinggi dari angka yang dirilis Pentagon.

Misi Bersatu di Afghanistan (UNAMA) juga menghitung 89 tewas dan 31 terluka dalam operasi oleh pasukan koalisi pimpinan AS, kata Airwars.

Baca Juga: Akhiri Perang di Yaman, Putra Mahkota Arab Saudi Temui Amerika Serikat

Di Somalia, di mana Pentagon hanya mengakui satu kematian warga sipil, Airwars dan LSM lain memperkirakan bahwa jumlah korban tewas sebenarnya adalah tujuh orang, sementara di Suriah dan Irak sumber-sumber lokal melaporkan enam orang tewas.

"Jelas bahwa penyelidikan dan pengakuan Departemen Pertahanan atas kerugian sipil tetap sangat tidak memadai,” kata Hina Shamsi dari American Civil Liberties Union (ACLU).

“Sangat mengejutkan bahwa pada tahun 2020, Departemen Pertahanan tidak menawarkan atau membuat perubahan pembayaran kepada warga sipil yang terkena dampak dan keluarga meskipun ada dana dari Kongres,” kata Shamsi, yang mengepalai Proyek Keamanan Nasional ACLU.

Baca Juga: Produk Nike, H&M, dan Zara Dituduh Berbahaya bagi Anak-anak oleh China, Konflik Mulai Memanas!

Menilik kejadian di masa lalu, telah terjadi pula 12 insiden tambahan pada 2017 dan 2018, yang menewaskan sedikitnya 50 warga sipil dan 22 lainnya terluka akibat serangan AS ini.

Satu serangan udara di al-Zira di Irak pada 6 Januari 2017 telah menewaskan 16 warga sipil, dan satu lagi di Mosul pada 12 Januari 2017 yang menewaskan 12 warga sipil.

Pada 13 Agustus 2017, 12 warga sipil tewas dan enam lainnya terluka setelah serangan udara di Raqqa di Suriah. Saat itu, AS dan sekutunya sedang memerangi ISIL (ISIS).

Halaman:

Editor: Siti Andini

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah