Kudeta yang dilakukan junta militer ini telah membawa Myanmar ke dalam krisis demokrasi yang selama 10 tahun negeara tersebut sudah menuju demokrasi.
Selain protes harian, pemogokan oleh pekerja di banyak sektor yang telah membuat ekonomi terhenti.
Baca Juga: Gelombang Mata Uang Dunia, Dollar AS Merosot ke Level Terendah dan Ini Penyebabnya
Kelompok aktivis, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik menyebut pasukan keamanan telah membunuh 715 pengunjuk rasa sejak penggulingan pemerintahan Suu Kyi.
Kantor hak asasi manusia PBB merasa khawatir dengan tindakan keras militer terhadap warga sipil, sebab berisiko meningkat menjadi konflik sipil seperti yang terjadi di Suriah.***