Sambut Kedatangan PM Malaysia, Jokowi Bahas Perlindungan WNI di Masa Pandemi dan Kelapa Sawit

- 8 Februari 2021, 19:10 WIB
Presiden Indonesia (kanan) dan PM Malaysia Muhyiddin Yassin.
Presiden Indonesia (kanan) dan PM Malaysia Muhyiddin Yassin. /Setneg/

MEDIA PAKUAN-Presiden Joko Widodo menyambut baik kedatangan Perdan Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin ke Indonesia Jumat, 5 Februari 2021 lalu.

Jokowi mengatakan kunjungan tersebut merupakan sebuah kehormatan terlebih ini merupakan kunjungan pertama PM Malaysia ke-8 ke Indonesia.

“Indonesia dan Malaysia adalah negara tetangga dekat dan serumpun. Malaysia juga merupakan salah satu mitra penting Indonesia di bidang perdagangan, di bidang investasi, di bidang pariwisata, dan sosial budaya. Kita akan terus memperkuat hubungan baik antarkedua negara melalui komunikasi yang kuat pada semua tingkat,” kata Jokowi seperti dilansir dari laman menpan.go.id.

Baca Juga: Longsoran Salju di Amerika Serikat Tewaskan Empat Pemain Ski

Dirinya mengatakan, pertemuannya dengan PM malaysia membahas sejumlah hal terkait isu bilateral, seperti perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia terlebih dimasa pandemi seperti sekarang ini.

“Saya menyampaikan apresiasi, penghargaan atas kerja sama perlindungan WNI di Malaysia, terutama selama pandemi dan saya kembali menitipkan WNI di Malaysia kepada pemerintah Malaysia,” ungkapnya.

Ia menegaskan pentingnya penyelesaian pembuatan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) baru mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia.

Menurutnya hal tersebut dialakukan untuk lebih melindungi WNI yang berada di negeri Jiran.

“Selain itu, dua negara juga perlu membangun one channel system agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara lebih baik untuk mencegah terjadinya para pekerja menjadi korban perdagangan manusia,” tuturnya.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut presiden juga membahas terkait isu kelapa sawit.

Baca Juga: Mendapatkan Tekanan di Internalnya, Pemerintah Filipina Tolak Perpanjang Pakta Pertahanan AS

Jokowi menegaskan Indonesia akan terus berjuang melawan diskriminasi terhadap budi daya kelapa sawit.

“Indonesia mengharapkan komitmen yang sama dengan Malaysia mengenai isu sawit ini,” katanya.

Sementara itu PM Malaysia juga kompak engungkapkan kekhawatirannya terkait kampanye antisawit, terutama yang terjadi di Eropa, Australia, dan Oseania.

Menurutnya, kampanye tersebut tidak berasas dan bertentangan dengan komitmen Uni Eropa dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai perdagangan bebas.

“Kampanye antisawit ini tidak berdasar dan tidak mencerminkan keberlanjutan industri sawit dunia dan bertentangan dengan komitmen UE dan WTO tentang praktik perdagangan bebas,” ucap Muhyidin.

Presiden bersama PM Malaysia juga membahas kesepakatan secara prinsip dibentuknya travel corridor arrangement (TCA) kedua negara.

“Saya juga menyampaikan pentingnya ASEAN segera menyelesaikan ASEAN Travel Coridor Arrangement Framework dan di masa sulit seperti ini menjadi kepentingan ASEAN untuk terus menunjukkan soliditas,” jelas Jokowi.

Baca Juga: Rekor Nihil Covid 19 Terbaru Hampir Dua Bulan Berhasil Diraih China

Sementara itu, Muhyidin juga meyakini Indonesia dan Malaysia akan mencapai kata sepakat terkait kesepakatan TCA ini.

“Apa yang penting adalah kedua negara perlu meneliti dan juga menilai situasi semasa Covid-19 di kedua negara sebelum ini dapat kita laksanakan,” pungkasnya.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: menpan.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x