Network
MEDIA PAKUAN - Tahun 2020 menjadi sejarah pertama kalinya bagi UNICEF yang meluncurkan tanggap darurat domestik di Inggris.
UNICEF membantu memberi makan anak-anak yang terkena krisis Covid 19.
UNICEF sebelumnya belum pernah melakukan hal ini pada anak-anak di Inggris, karena mereka dinilai masih memiliki kehidupan yang layak.
Pandemi Covid 19 pun akhirnya merubah segalanya.
Efek pandemi virus corona dinilai sama seperti saat Perang Dunia Kedua, oleh Badan PBB yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kepada anak-anak di seluruh dunia.
Sejak lockdown nasional pertama pada bulan Maret, jumlah keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan akses makanan telah meningkat, karena ekonomi yang semakin memburuk dan tingkat kehilangan pekerjaan yang bertambah.
Pada bulan Mei, YouGov mengungkapkan peninjauan yang dilakukan oleh Yayasan Makanan amal. Mereka menemukan bahwa 2,4 juta anak (17%) tinggal di rumah yang rawan atau kekurangan pangan.
Kemudian, pada Oktober disebutkan bahwa 900.000 anak tambahan telah terdaftar sebagai penerima makanan dan sekolah gratis.
Saat ini, UNICEF telah menjanjikan hibah sebesar £25.000 untuk amal School Food Matters yang akan menggunakan uang tersebut untuk memasok ribuan kotak sarapan selama dua minggu karena libur Natal, kepada anak-anak dan keluarga yang kurang mampu di Southwark, London.
Setiap kotak akan menyediakan makanan yang cukup untuk 10 kali sarapan selama liburan Natal.
Anna Kettley dari UNICEF UK mengatakan,
"Kami merasa penting untuk bersatu pada saat ini. Ini pertama kalinya kami menyadari bahwa ini adalah situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengharuskan setiap orang untuk menyingsingkan lengan baju mereka, turun tangan dan mendukung anak-anak dan keluarga yang paling membutuhkannya saat ini."
Efek pandemi virus corona yang membuat perubahan pada dunia kini membuat Inggris telah ditambahkan ke dalam daftar salah satu negara yang perlu mendapatkan bantuan.***
