Ternyata Ini Alasan Korea Selatan Masih Pertimbangkan Pembelian Vaksin Lebih Untuk Warganya

- 30 November 2020, 16:29 WIB
Ilustrasi vaksin Covid 19
Ilustrasi vaksin Covid 19 /Doc. europeanpharmaceuticalreview.com/


MEDIA PAKUAN - Korea Selatan memiliki alasan mengapa mereka menahan untuk membeli vaksin lebih bagi warganya.

Padahal awalnya Korea Selatan menyediakan dana untuk memvaksinasi hampir semua populasinya.

Partai berkuasa di Negara Ginseng tersebut mengajukan negara tersebut untuk membeli jutaan dosis vaksin Covid 19.

Baca Juga: Akibat Pemerintah Gagal Rencanakan Ujian, Murid dan Guru di Inggris Alami Stres

Korea selatan sudah berencana untuk membeli dosis vaksin Covid 19 yang cukup untuk 30 juta orang, atau lebih dari setengah populsi negara itu.

Sementara itu, anggota parlemen Partai Demokrat akan menyediakan dana untuk membeli dosis yang cukup untuk 44 juta orang.

Korea Selatan berencana menyediakan dosis tersebut, karena negara itu sedang dilanda gelombang virus Covid 19 terbesar sepanjang pandemi yang menimpanya.

Kasus corona yang semakin melonjak menimbulkan kekhawatiran rencana pemerintah.

Virus Covid 19 tersebut disebabkan karena wabah kecil di ibu kota Seoul yang padat penduduk dan daerah sekitarnya yang terkontaminasi virus.

Baca Juga: Aksi Protes Memperuncing Polemik Undang-Undang Aborsi di Polandia

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea atau KDCA pada Minggu tengah malam melaporkan, telah bertambah 438 kasus baru dan menjadikan jumlah keseluruhan menjadi 34.201 kasus terkonfirmasi Covid 19 dan 526 meninggal.

Namun kini Korea Selatan mulai menahan pembelian vaksin dalam jumlah banyak.

Dikutip Media Pakuan dari Reuters, pihak yang berwenang mengatakan, Korea tidak terburu-buru untuk mendapatkan vaksin dengan jumlah besar dengan cepat, karena mereka masih bisa mencegah dan menjaga tingkat infeksi dan lebih memilih untuk menunggu vaksin mana yang bekerja lebih baik.

Hingga hari Senin, sudah mencapai 3.500 orang yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam uji coba vaksin dan obat-obatan untuk perawatan.

Baca Juga: Mengerikan! Pengeboman Mobil di Afghanistan Tewaskan Puluhan Personil Keamanan

Sementara itu, KDCA mengatakan, Mereka tidak akan memvaksinasi masyarakat hingga gelombang ke dua pada tahun 2021.

Sementara itu, Pemerintah telah mendapatkan dosis Vaksin spertiga yang dibutuhkan dari fasilitas COVAX, platform alokasi vaksin COVID-19 internasional WHO, dan perusahaan Swasta.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x