Network
MEDIA PAKUAN - Kementerian Pertahanan Jepang tengah berupa mendorong rencana pembangunan kapal Aegis, yang dirancang untuk melawan ancaman rudal Korea Utara.
Usulan ini diharapkan akan disetujui oleh para anggota parlemen, hingga pada pertengahan Desember 2020 mendatang.
Dengan begitu, kebutuhan anggarannya dapat dialokasikan dalam anggaran fisikal 2021 nanti, yang akan disusun pada akhir tahun.
Dilansir Media Pakuan dari laman Japan Today, pembangunan kapal perusak Aegis baru ini, ditujukan untuk meningkatkan jumlah kapal dari Pasukan Bela Diri Maritim Jepang menjadi 10 unit.
Sejauh ini, jumlah armada militer jenis kapal Aegis yang dimiliki Jepang tersebut merupakan yang terbanyak dari jumlah kapal Aegis di luar Angkatan Laut AS.
Dengan armada yang meningkat, maka akan memungkinkan Jepang untuk mengirimkan lebih banyak kapal yang dilengkapi Aegis, untuk menjaga ketegasan China di Laut China Timur.
Pada bulan Juni lalu, rencana pembangunan kapal dengan menggunakan sistem Aegis Ashore ini sempat mengalami penolakan dan pembatalan.
Saat itu, pemerintah Jepang terkendala masalah teknis, biaya yang membengkak, serta adanya gelombang penolakan dari publik.
Atas hal itulah, beberapa anggota parlemen Jepang menentang rencana tersebut.
Menurut sumber, perkiraan baru-baru ini menunjukkan dua kapal perusak Aegis canggih akan menelan biaya lebih dari 500 miliar yen ($ 4,8 miliar) atau lebih mahal 100 miliar yen dari dari rencana sebelumnya.***
