Sering Berikan Gugatan Tak Berdasar Tentang Pilpres AS, Pengacara Donald Trump Diberikan Sanksi

- 26 November 2020, 09:40 WIB
Ilustrasi Pengacara di amerika tidak punya disiplin
Ilustrasi Pengacara di amerika tidak punya disiplin /Pixabay/Sang Hyun Cho

MEDIA PAKUAN - Disiplin pengacara di Amerika Serikat (AS) jarang dilakukan. Pada minggu belakangan ini setelah pemilihan Presiden AS, pengacara Donal Trump, Rudy Giuliani sering sekali membuat gugatan-gugatan yang tidak berdasar atas kekalahan-kekalahan yang terjadi pada Trump.

Pada hari Jum'at, seorang Demokrat, perwakilan dari Billy Pascrell mengatakan Giuliani dan rekan tim hukum lainnya, meminta agar dicabut lisensi hukum mereka, karena mereka sering kali mengajukan tuntutan hukum yang sembrono serta diduga membantu Trump mencuri suara pada 3 November 2020.

Sementara itu, para ahli etika hukum AS mengatakan kini disiplin pengacara jarang dilakukan, terutama yang bersangkutan dengan politik.

Baca Juga: Rusia dan AS Saling Klaim di Laut Jepang?

District of Columbia dan semua 50 negara lainnya memiliki aturan etika hukum yang dikeluarian  oleh American Bar Association (ABA) untuk pengacara.

Etika Hukum ABA menyebutkan, pengacara diperbolehkan melontarkan klaim di pengadilan jika ada dasar hukum dan fakta

Secara langsung, ada suatu larangan pengacara membuat klime palsu padaku pihak lain dan terlibat dalam prilaku curang.

Baca Juga: Cadangan Tidak Memadai, Inggris Keluarkan £ 10 Miliar untuk APD COVID-19

Jika itu dilanggar, hakim dapat menghukum pengacara yang melanggar  etika  dengan memerintahkan untuk membayar biaya hukum pihak pemenang.

Hukum kasus ini, pada pengadilan federal, biasanya dikenal sebagai "Sanksi aturan 11."

Selain ABA, aturan etika juga ditegakan oleh badan pengatur "Komite Pengaduan. "

Badan-badan ini lah yang dapan menangguhkan dan mencabut lisensi seorang pengacara.

Baca Juga: Patut Ditiru! Sudah Dua Pekan Singapura Dilaporkan Tidak Ada Kasus Positif Covid 19

Mantan jaksa penuntut federal dan politisi, Giuliani membuat klime yang tidak mendasar  tentang penipuan pemilu pada konferensi pers dan penampilan media

Dia awalnya selama persidangan 17 November mengatakan pada hakim di Pennsylvania bahwa "pemilihan telah dinodai  oleh penipuan. "

Setelah diintrogasi oleh Hakim Matthew Brann, akhirnya dia mengakui klime yang sebenarnya. "ini bukan kasus penipuan. " Kata Giuliani.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah