Hasil Pilpres AS 2020 yang Dimenangi Biden atas Trump Memicu Kemarahan Warga, Ada Apa?

9 November 2020, 10:33 WIB
Pilpres Amerika Serikat, Joe Biden melawan Donald Trump. /Ilustrasi PRFM

MEDIA PAKUAN - Hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020 antara Donald Trump dan Joe Biden telah memicu kemarahan warga Amerika.

Kabar tersebut disampaikan langsung Ketua Pusat Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia & Inadis, Suzie Sudarman.

Menurutnya, kemarahan yang dimaksud di sini adalah marah karena dianggap manipulasi dan marah karena ingin pemerintahan yang lebih baik.

Baca Juga: Bahaya Konsumsi Mie Instan Setiap Hari, Begini Penjelasannya

Kemarahan paling mencolok datang dari para warga yang mendukung Trump, kandidat yang telah dinyatakan kalah dalam Pilpres AS 2020.

Seperti yang telah diketahui, Biden dari partai Demokrat berhasil memenangkan Pilpres AS 2020 pada Sabtu, 7 November 2020.

Dengan kemenangan ini, Joe Biden berjanji akan memerangi pandemi corona dan memperbaiki sistem ekonomi yang pecah.

Baca Juga: Cerita Dimas Tukang Bakso Kembarannya Raffi, 3 Hari Bersama Raffi Ahmad Follower Nambah 300 Ribu

Baca Juga: Suga BTS Ternyata Gak Suka Ikut Nimbrung di Grup Chat BTS, Ini Alasannya

Masyarakat hingga petinggi negara pun ikut menyambut keberhasilan Biden.

Namun tak begitu dengan pendukung Trump.

"Pendukung Donald Trump marah karena manipulasi (kampanye), dan kebanyakan tidak bersekolah di Universitas," kata Suzie seperti yang dikutip MediaPakuan.com dari laman rri.co.id pada 9 November 2020.

Sementara itu Suzie juga menyampaikan bahwa Biden dipilih oleh banyak kalangan.

"Sedangkan Joe Biden didukung oleh pemilih bersekolah, perempuan bersekolah dan tinggal di wilayah urban, lalu didukung oleh kulit berwarna, dan didukung oleh generasi muda," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Real Madrid butuhkan Casemiro, Menuju Tambahan Poin , Imbas Kalah Telak dari Valencia 4-1

Baca Juga: Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Menkeu Turki Albayrak: Terabaikan

Kendati demikian, Suzie menyampaikan bahwa Pilpres AS telah menunjukan cara politik manipulasi masih digunakan untuk mencari simpatik pemilih.

Hanya saja, untuk warga AS sendiri mereka bersikap rasional, dengan melihat sikap Donald Trump yang dianggapnya telah keluar dari jalur.

"Karena hasil teknologi cepat menyebarkan benci, dan itu sebetulnya harus dihindarkan dan tidak memberi ruang atau peluang untuk siapapun," katanya.***

Editor: Siti Andini

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler