UNRWA Terancam Vakum, AS, Inggris dan Sekutunya Menghentikan Pendanaan

30 Januari 2024, 11:55 WIB
Ilustrasi - Suasana di luar kantor UNRWA di Jalur Gaza. /Foto : ANTARA/Anadolu Agency/am

MEDIA PAKUA - Inggris, Amerika serikat (AS) dan beberpa negara memutuskan berhenti untuk sementara danai Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA) setelah Israel menuding beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023.

Adapun negara yang akan menghentikan pendanaan tersebut diantaranya : Italia, Australia dan Finlandia, mereka mengkliam bahwa beberapa anggota badan PBB terlibat dalam serangan HAMAS ke Israel.

UNRWA sendiri telah memecat beberapa staf atas tuduhan Israel, dan menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas klaim tersebut, yang tidak disebutkan secara spesifik.

Kementrian Luar negeri Inggris melaporkan pada Sabtu bahwa Inggris untuk sementara juga akan menghentikan mendanai UNRWA , sembari menilai lebih jauh keterlibatan UNRWA.

Baca Juga: Klaim Dukungan berdatangan, Prabowo Berjanji Libas Pencuri Uang Rakyat: Berjuang untuk Bangsa

" Kasus ini harus diusut tuntas," ujar sang menteri

Menanggapi hal tersebut UNRWA buka suara dan mengatakan denga tegas telah memberikan sanksi terhadap anggotanya.

"Akan sangat tidak bertanggung jawab jika memberikan sanksi kepada sebuah Badan dan seluruh komunitas yang dilayaninya karena tuduhan tindakan kriminal terhadap beberapa individu, terutama pada saat perang, pengungsian dan krisis politik di wilayah tersebut," kata Ketua UNRWA Philippe Lazzarini dalam pernyataan pekan lalu.

Seperti diketahui UNRWA didanai oleh negara-negara yang terhimpun dalam ke anggotaan PBB.

Pihak yang Mendanai dan Mencabut Pendanaan UNRWA
Badan ini didanai hampir seluruhnya oleh kontribusi sukarela, selain dari subsidi terbatas dari PBB, yang digunakan secara eksklusif untuk biaya administrasi.

Baca Juga: Jangan Remehkan Keamanan, Polda Metro Jaya Siap Pengamanan Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilu di Jakarta

Pekerjaan UNRWA tidak dapat terlaksana tanpa kontribusi berkelanjutan dari negara-negara di seluruh dunia dan Uni Eropa (UE), yang mewakili 94,9% dari seluruh kontribusi pada tahun 2022.

Pada tahun 2022, 44,3% dari total janji badan tersebut atau US$1,17 miliar atau setara Rp18,5 triliun berasal dari negara-negara anggota UE, yang menyumbang US$520,3 juta (Rp8.2 triliun), termasuk dana yang dialokasikan oleh lembaga tersebut melalui Komisi Eropa.

Amerika Serikat, Jerman, Uni Eropa, dan Swedia merupakan donor individu terbesar pada tahun tersebut, menyumbang 61,4% dari keseluruhan pendanaan lembaga tersebut.

Sejauh ini negara yang menyetop pendanaan ialah Australia, Kanada, Finlandia, Jerman, Italia, Swiss, Belanda, Inggris, dan AS.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler