Waspadai Virus Nipah telah Menelan Korban di India, kenali Gejalanya!

18 September 2023, 10:38 WIB
Mengenal Virus Nipah, Gejala dan Cara Mencegahnya, Apakah Sudah Ada Vaksin? /Tangkapan Layar / Tiktok/

MEDIA PAKUAN – Saat ini Virus Nipah sedang menjadi perbincangan warga india. Karena warganya meninggal akibat terkena virus tersebut.

Virus yang menyebar di kerala, india menjadi perhatian dunia pada beberapa waktu terahir. Ketua Menteri Kerala Pinarayi Vijayan mengatakan dua orang telah meninggal karena virus tersebut. Ia juga mengatakan ini adalah wabah keempat di negara bagian tersebut sejak 2018.

Sejarah Virus Nipah

Virus nipah atau NIV adalah virus zonotik yang menular dari hewan ke manusia. Virus ini juga bisa menukar lewat makanan dan kontak antar manusia. Inang alami virus Nipah adalah kelelawar buah yang berasal dari famili Pteropodidae.

Konsumsi buah atau produk buah yang terkontaminasi dengan urine atau air liur kelelawar yang terinfeksi diduga menjadi sumber utama penularan.

Baca Juga: Raih Kemenangan di Kandang Persik Kediri, Thomas Doll :Bukan Permainan yang Terbaik

Sebelumnya pada tahun 2018 kerala mengalami wabah virus nipah dan menewaskan 17 orang. Masyarakat india pun panik. Saat itu, otoritas terkait memulai operasi pelacakan kontak yang ketat dan menguji lebih dari 230 orang untuk membendung penyebaran penyakit.

Tahun berikutnya Kerala melakukan pengawasan terhadap lebih dari 300 orang setelah seorang pria didiagnosis mengidap virus tersebut. Negara bagian tersebut kembali mengalami wabah pada tahun 2021, yang merenggut nyawa seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.

Menurut CDC, virus Nipah pertama kali diidentifikasi selama wabah tahun 1998-1999 di Malaysia, di mana hampir 300 orang terinfeksi dan lebih dari 100 orang meninggal. Lebih dari satu juta babi disuntik mati untuk menghentikan penyebarannya.

Nama virus ini diambil dari nama desa Kampung Sungai Nipah di Malaysia, tempat para peternak babi tertular penyakit tersebut.

WHO menyebut, selama wabah tersebut, sebagian besar infeksi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringan tubuh mereka yang terkontaminasi. Terdapat wabah berikutnya di India dan Bangladesh, dengan lebih dari 600 kasus pada manusia yang dilaporkan antara tahun 1998 dan 2015.

Penularan virus Nipah dari manusia ke manusia juga telah dilaporkan. Menurut WHO, antara tahun 2001 dan 2008, sekitar setengah dari kasus yang dilaporkan di Bangladesh disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia akibat pekerja yang memberikan perawatan kepada pasien yang terinfeksi.

Baca Juga: Perubahan Jadwal Penerimaan CPNS dan PPPK, Begini Alasan BKN

Dan Sejauh ini, enam orang telah terdeteksi positif dan dua di antaranya meninggal dunia karena virus Nipah, sehingga pemerintah Kerala memutuskan untuk menutup sekolah dan institusi pendidikan di distrik Kozhikode sementara hingga 24 September 2023.

Pemerintah kerala mengabil sampel untuk melakukan pencegahan resiko penularan virus ini dari pasien positif dan kasus meninggal dunia.

23 dari 42 sampel yang dites dan hasilnya negatif adalah orang-orang yang berisiko tinggi secara gejala,” ujar Menteri Kesehatan, Perkembangan Wanita dan Anak Kerala, Veena George.

Veena George melanjutkan, kewaspadaan harus terus dilakukan di distrik Kozhikode, meskipun tidak ada kasus baru yang muncul dalam dua hari terakhir.

19 tim dari departemen kesehatan dan polisi terus melanjutkan pemeriksaan di lapangan hari ini untuk memastikan semua orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan virus Nipah.

Baca Juga: BMKG: Wilayah DKI Jakarta Hari Ini Akan Diguyur Hujan, Kilat dan Petir

Gejala Yang Di Alami Virus Nipah

beberapa orang yang terinfeksi umumnya mengalami beberapa gejala awal seperti:

1. Demam

2. sakit kepala

3. nyeri otot

4. muntah

5. sakit tenggorokan.

Gejala ini juga dapat diikuti dengan rasa kantuk, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut.

Untuk menuruan resiko penularan kamu bisa melakukan hal berikut:

1. jangan memakan buah dengan tanda gigitan kelelawar

2. mencuci buah dan mengupas kulit sebelum di konsumsi

3. memakai pelindung saat menangani hewan sakit

4. hindari kontak dengan hewan terinfeksi

5. Cuci tangan secara teratur setelah merawat atau mengunjungi orang yang sakit juga dapat mengurangi risiko penularan virus Nipah.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler