Dendam pada Rezim, Lebanon : Ada Kebencian dan Darah Kami Disini

10 Agustus 2020, 12:39 WIB
Kerusuhan di lebanon /

 

MEDIA PAKUAN-Kerusuhan yang terjadi Beirut, Lebanon semakin memanas. ledakan yang mengakibatkan ribuan orang menjadi korban membuat warga Lebanon haus akan dendam.

Demonstran menganggap pemerintahlah yang paling bertanggung jawab atas ledakan di ibukota.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman France24, demonstran menuntut balas dendam 'berdarah' terhadap kepemimpinan Presiden Lebanon, Michel Aoun.

Baca Juga: Mengenal Burung Cekakak Yang Hampir Punah di Buru

Kebencian masyarakat terhadap pemerintah Lebanon diungkapkan oleh salah satu pengujuk rasa, Najib Farah (35).

"Ada kebencian dan darah antara kami dan otoritas kami. Orang-orang ingin balas dendam," ujarnya.

Pengunjuk rasa yang murka terhadap pemerintah melemparkan batu ke arah pasukan keamanan yang berjaga di sepanjang jalan menuju parlemen.

Baca Juga: DP Pembelajar Daring Tidak Efektif, Rekomendasi Belajar Tatap Muka

Untuk meredam kerusuhan, pasukan kemanan mengeluarkan gas air mata dan peluru karet.

Sejumlah pihak membawa potret korban ledakan dan spanduk bertuliskan sederet nama-nama orang yang meninggal dunia karena ledakan di Beirut.

"Pemerintah saya membunuh rakyat, mereka korupsi, sekarang mereka penjahatnya," tambah Farah.

Baca Juga: Amerika Serikat Pertimbangkan Pengerahan Militernya ke Indo-Pasifik

Ledakan yang sempat menarik perhatian dunia dianggap sebagai konsekuensi langsung terhadap pemerintah yang tidak mampu mengatasi masalah tersebut, ditambah masalah korupsi anggota pemerintah membuat pengujuk rasa semakin haus akan keadilan.

Para demonstran juga melakukan pemakaman massal kemudian berbaris di sekitar reruntuhan yang menewaskan 150 orang lebih dan melukai sekitar 6.000 orang.

Sebanyak 300.000 orang dinyatakan telah kehilangan tempat tinggal karena ledakan di Beirut menghancurkan bangunan sekitar.

Baca Juga: Hanya 43 Hari, Album Baru BLACKPINK Tembus 400 Juta Views

Para demonstran pun meneriakkan 'balas dendam, balas dendam, sampai rezim ini berakhir' di atas reruntuhan kaca pasca ledakan.

Sebelum ledakan terjadi, negara tersebut telah cukup terpuruk karena krisis finansial dan kekurangan pangan dan membuat hampir setengah populasi di Lebanon berada dalam kemiskinan.

Ditambah, wabah virus corona membuat ekonomi di Lebanon semakin buruk selama beberapa bulan.

Baca Juga: Diduga Dipaksa Kerja Saat Sakit, TKI Meninggal Dipenampungan Arab Saudi

Ledakan yang baru-baru ini terjadi di Beirut pun membuat kerugian nyaris Rp44 triliun.

Adapula seorang pengunjuk rasa yang mengangkat potret politisi dengan tulisan 'eksekusi mereka'.

Baca Juga: Keren! Inilah Foto Tsunami Gas Beracun di Venus yang Tertangkap Badan Antariksa Jepang

"Orang-orang ingin menggulingkan rezim," teriak salah satu pendemo.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler