Para Ilmuwan Laporkan Empat Pasien HIV Sembuh dengan Terapi  HIV Baru: Transplantasi Sel Induk

18 Maret 2023, 21:30 WIB
Grafis medis seorang wanita ras campuran yang sembuh dri HIV di Newyork /cell.com

MEDIA PAKUAN - Artikel kesehatan yang diterbitkan di jurnal Cell, University of California menyebutkan sebuah terapi HIV baru berdasarkan transplantasi sel induk yang resisten terhadap HIV dari darah tali pusat, telah menunjukkan keberhasilan jangka panjang dalam merawat pasien HIV di New York.

Para ilmuwan di University of California ini mengklaim bahwa seorang wanita paruh baya telah sembuh dari leukemia dan HIV, yang dideritanya sejak 2017.


Wanita yang berasal dari ras campuran itu disebut-sebut  sebagai orang keempat di dunia yang benar-benar sembuh dari HIV.


Jurnal itu mengungkapkan sebelumnya tiga orang pasien lain yang sembuh dari HIV adalah pasien yang berasal dari Berlin, London, dan Dusseldorf.


Dalam dokumen tersebut dikatakan bahwa semua pasien telah menerima transplantasi sel punca sebagai bagian dari terapi anti kanker, yang berasal dari donor yang membawa dua salinan mutasi CCR5 delta32, yang ternyata memberikan resistensi terhadap HIV.

Ilmuwan mengungkapkan bahwa sekitar satu persen orang Kaukasia homozigot cocok untuk mutasi CCR5 delta32.

Baca Juga: Penyerbuan Pasukan Pendudukan Israel Terbaru Di Pusat Kota Jenin, Tewaskan Empat Pemuda Palestina


Homogizot adalah individu yang memiliki karakter atau sifat yang dikontrol oleh dua gen sepasang yang identik. Varian genetik ini dikatakan sebagai genetik yang jarang dimiliki oleh populasi lain.

Para dokter yang mengetahui wanita itu berasal dari ras campuran, menyadari bahwa tidak mungkin untuk menemukan donor dewasa yang cocok untuknya dengan mutasi tersebut. 


Untuk mengatasi masalah tersebut, para ilmuwan mentransplantasikan sel yang membawa mutasi yang diperlukan, diisolasi dari darah tali pusat, dan disimpan di bank biomaterial.

Selama lebih dari empat tahun setelah transplantasi tersebut, ilmuwan mencatat hasil pengurangan aktivitas virus HIV dan leukemia.


Setelah tiga puluh tujuh bulan transplantasi, pasien dinyatakan bisa berhenti meminum obat antivirus untuk HIV. 

Menurut pemantauan dokter tersebut,  setelah menghentikan konsumsi obat antivirus, setelah dilakukan tes, ternyata HIV tetap negatif selama lebih dari 30 bulan

Karena prosedurnya invasif, transplantasi sel punca hanya dianggap sebagai pilihan pengobatan untuk orang yang membutuhkan transplantasi karena alasan lain, dan tidak hanya untuk pengobatan HIV saja.


Sebelum seorang pasien memulai pengobatan, diharuskan untuk menjalani kemoterapi atau terapi radiasi, yang akan menghancurkan sistem kekebalan tubuh yang ada.

Hal tersebut memungkinkan untuk membuang reservoir HIV yang tersembunyi dan sel darah ganas. ***

 

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: CELL

Tags

Terkini

Terpopuler