Presiden Serbia Aleksandar Vucic Keluarkan Perintah Siaga Pertempuran di Wilayah Kosovo

27 Desember 2022, 10:24 WIB
Orang Serbia membuat barikade truk di jalanan /Tangkapan layar Twitter Milos Vucevic

MEDIA PAKUAN - Presiden Serbia Aleksandar Vucic dikabarkan telah mengeluarkan perintah siaga tinggi kepada Angkatan Bersenjata Serbia, mengacu pada situasi di provinsi di otonom Kosovo dan Metohija.

Otoritas Kosovo Albania terus mempersiapkan serangan terhadap Serbia dengan upaya pemindahan barikade secara paksa, yang didirikan oleh etnis Serbia di wilayah itu.

Menteri Pertahanan Serbia, Milos Vucevic di Twitter mengatakan "Presiden Serbia, sebagai Panglima Tertinggi memerintahkan agar tentara Serbia siaga untuk pertempuran dan penggunaan kekuatan militer," ungkapnya.

Baca Juga: Video Viral Ledakan Truk Bahan Bakar Cair di Boksburg, Afrika Selatan, Tewaskan 10 dan Lukai 50 lainnya

Vucevic menekankan kesiapan tertinggi untuk menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan Serbia, melindungi semua warga negara Serbia dari teror, termasuk melindungi komunitas Serbia di wilayah otonom Kosovo dan Metohija.

 Ketegangan meningkat di Kosovo dan Metohija setelah polisi Kosovo menahan beberapa mantan polisi Serbia atas tuduhan dugaan kejahatan yang dilakukan oleh mereka selama konflik 1998-1999.

Kosovo berusaha meminta etnis Serbia untuk mengubah pelat nomor kendaraan mereka  menjadi pelat nomor yang dikeluarkan di Kosovo.

Perwakilan etnis Serbia mengundurkan diri dari jabatan mereka, saat Kosovo mengumumkan pemilihan umum cepat di empat kota bagian utara, pada 18 Desember 2022.

Keputusan tersebut menyebabkan penarikan diri etnis Serbia dari semua institusi di pusat dan daerah di Kosovo.

Sebagai tanggapan, orang Serbia yang tinggal di Kosovo mendirikan barikade di jalan-jalan di utara provinsi tersebut.

Tentara Serbia meninggalkan Kosovo dan Metohija setelah konflik tahun 1999. Pada tahun 2008, wilayah tersebut, yang dihuni oleh mayoritas etnis Albania, secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia.

Sebagian besar negara Barat mengakui langkah untuk kemerdekaan tersebut, namun Serbia tidak mengakuinya dan mengklaim provinsi itu sebagai bagian dari wilayahnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova Senin lalu memperingatkan bahwa mengabaikan hukum internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1244 di Kosovo, akan memicu konflik skala besar di Balkan.

Resolusi Dewan Keamanan PBB 1244 menetapkan bahwa Serbia memiliki hak untuk mengerahkan hingga 1.000 anggota pasukan keamanannya di Kosovo.***

 

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: RIA Novosti

Tags

Terkini

Terpopuler