MEDIA PAKUAN - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa upaya Barat untuk melemahkan Moskow adalah strategi jangka panjang bagi negara-negara Barat.
Selain itu Putin menegaskan bahwa Barat bertujuan untuk memperburuk kehidupan jutaan orang.
Menurutnya upaya tersebut hingga kini telah menghancurkan perekonomian global.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu, Inilah 10 kebiasaan Orang Sukses yang Jarang Diketahui
Tindakan pembatasan Barat terhadap Rusia tidak dapat menjatuhkan nilai tukar mata uang rubel, terbukti dengan menurunnya inflasi di Rusia secara signifikan sejak dimulainya operasi militer khusus di Ukraina.
Dr. Robert Farley seorang ahli militer, keamanan nasional dan kebijakan luar negeri di AS, dalam sebuah artikel 19FortyFive menyebutkan bahwa Rusia mampu menghancurkan kampanye keuangan yang dilancarkan oleh Barat dan memenangkan perang ekonomi.
Menurutnya pada saat inflasi di Rusia jauh lebih rendah daripada di beberapa negara Barat, mata uang rubel semakin terhadap sebagian besar mata uang asing.
Kebijakan Barat untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia memicu kenaikan harga listrik, bahan bakar, dan makanan di Eropa dan AS.
Dari penjualan energinya Rusia telah memastikan kemampuan finansial untuk membeli senjata dari luar negeri, walaupun sanksi telah membuat ambisi ekspornya tertahan.
Meskipun ekspor energi terbatas, namun Rusia terus mengirimkan energinya ke beberapa negara di Eropa, dan menemukan negara lainnya baru untuk menutupi sebagian kekurangan karena sanksi tersebut
Harga energi yang naik dan keuntungannya, telah memenuhi kebutuhan untuk menutupi penurunan ekspor, sejak pada awal dimulainya konflik.***