Dibalik Kendali Pemerintah, Begini Cara Warga Korea Utara Menonton Piala Dunia 2022

27 November 2022, 23:04 WIB
TV Korea Utara mengaburkan logo sponsor seperti Coca-Cola di pertandingan pembukaan Piala Dunia /KCTV via nknews

MEDIA PAKUAN - TV pemerintah Korean Central Television (KCTV) sering menayangkan pertandingan sepak bola dari seluruh dunia, namun selalu melakukan sensor pada logo dan tema yang dianggap tidak sesuai dengan negara itu.

Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar pada hari Senin dianggap sangat penting dan menjadi jendela langka ke dunia luar bagi warga Korea Utara meskipun dengan beberapa batasan.

Korean Central Television (KCTV) menyiarkan tayangan pertandingan Qatar-Ekuador pada Selasa paginya, setelah sebelumnya melaporkan singkat pertandingan dan upacara pembukaan dalam berita Senin malam.

Korea Utara mundur dari babak kualifikasi dan tidak berpatisipasi dalam Piala Dunia karena penutupan perbatasan negara itu akibat COVID 19.

Baca Juga: Kim Jong Un Nyatakan Tekad Korea Utara untuk Menjadi Negara Nuklir Terkuat di Dunia

KCTV biasanya tidak menyiarkan olahraga secara langsung, di mana negara tetap mengendalikan secara mutlak atas apa yang dilihat dan didengar warganya.

Namun media pemerintah itu tetap menyiarkan siaran tunda pertandingan tertentu, dengan kendali dari Departemen Propaganda dan Agitasi.

Media pemerintah Korea Utara pernah bereksperimen melakukan siaran langsung sepak bola pada Piala Dunia 2010, namun kemudian menjadi masalah.

Setelah tampil baik melawan juara lima kali Brasil, selama Piala Dunia 2010, KCTV menayangkan pertandingan Korea Utara berikutnya melawan Portugal secara langsung.

Namun naas seluruh warga Korea Utara saat itu menyaksikan tim kesayangan mereka di bantai habis dengan skor kekalahan 7-0.

Baca Juga: Mantan Asisten Menteri AS: Rusia Bisa Hancurkan Ukraina Dalam Sehari Tanpa Nuklir, Namun Tidak Dilakukan

Kemudian setelah pertandingan tersebut Radio Free Asia melaporkan bahwa para pemain Korea Utara dipermalukan di depan umum di Pyongyang karena tersingkir di putaran pertama.

Jurnalis BBC mengatakan bahwa pihak berwenang Korea Utara telah belajar dari pertandingan itu dan menjadikannya alasan untuk tidak meliput apa pun secara langsung dari luar negeri. 

Hingga hal di luar olahraga pun, Korea Utara tidak ingin memperlihatkan kenyamanan dunia luar.

Stimson Center mencatat olahraga, khususnya sepak bola menjadi andalan di televisi Korea Utara.  Olahraga menjadi fitur siaran reguler pada sore hari dan pagi hari di KCTV.

Turnamen internasional besar seperti Piala Dunia pria dan wanita, Olimpiade,  sering ditayangkan bahkan hingga berbulan-bulan setelah pertandingan berlangsung.

Hal itu dilakukan karena KCTV bisa mengedit konten yang tidak diinginkan dan juga bisa menambhkan komentar dalam bahasa Korea Utara.

Pada pembukaan Piala Dunia 2022, misalnya pada logo sponsor Coca Cola, sebuah perusahaan AS di sensor dan diburamkan oleh KCTV.  Menurut FIFA, tahun ini KCTV juga mengaburkan logo dan grafik skor dari sumber aslinya dari jaringan Korea Selatan, seperti SBS, KBS dan MBC.

Pada pertandingan Argentina-Arab Saudi yang disiarkan pada Rabu kemarin, KCTV tidak mengaburkan logo penyiar eksternal di pertandingan lain yang ditayangkan sejauh ini.

Dalam pertandingan antara Inggris dan Iran hari Selasa, logo Coca-Cola juga terlihat setidaknya sekali di buramkan, mungkin karena pengeditan yang terburu-buru.

KCTV juga memburamkan gambar pemain yang memiliki tato, biasanya pada turnamen asing seperti Liga Utama Inggris atau Ligue 1 Prancis setelah beberapa minggu atau bulan.

Selain KCTV, warga Korea Utara juga menonton olahraga di Sport TV, saluran domestik yang diluncurkan pada 2015.

Saluran tersebut menampilkan hampir sama dengan KCTV dan meskipun merupakan saluran khusus, tetap menampilkan hasil edit pertandingan sepak bola tidak secara keseluruhan pertandingan.

 

Kim Jong Un adalah seorang penggemar berat bola basket, sejak tahun 2020, olahraga tersebut terus sering ditampilkan di TV pemerintah.

Korea Utara dikabarkan mengecualikan apapun yang ada hubungannya dengan Korea Selatan dan Jepang.

Selama Piala Dunia 2014, KCTV tidak menayangkan pertandingan yang melibatkan Korea Selatan dan Jepang. Saat menyiarkan babak sistem gugur di Piala Dunia 2018 di Rusia , KCTV melewatkan pertandingan antara Jepang dan Belgia. 

Selama Piala Dunia saat ini, KCTV menghindari penayangan pertandingan pembukaan Amerika Serikat melawan Wales dan pasti akan melakukan hal yang sama pada pertandingan Korea Selatan dan Jepang.

Kesuksesan relatif Jepang dan Korea Selatan di Piala Dunia, akan semakin menyakitkan untuk disiarkan di media pemerintah. 

Korea Utara yang lebih lemah hanya lolos ke turnamen utama dua kali, yaitu pada tahun 1966, ketika mencapai perempat final dan pada tahun 2010.

KCTV juga melewatkan pertandingan Tottenham Hotspur yang menampilkan penyerang bintang Korea Selatan Son Heung-min.

Pengecualian dibuat selama Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan. Pada saat itu TV negara menayangkan pertandingan dari turnamen tersebut dan bahkan mengutip saingan lamanya sebagai tuan rumah bersama. ***

 

 

 

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: NK News

Tags

Terkini

Terpopuler