Menolak Membayar, Rusia Umumkan Pemutusan Pasokan Gas ke Bulgaria dan Polandia

27 April 2022, 14:40 WIB
Menolak Membayar, Rusia Umumkan Pemutusan Pasokan Gas ke Bulgaria dan Polandia /Reuters/Fabian Bimmer/

MEDIA PAKUAN - Gazprom resmi mengumumkan pemutusan pasokan gas alam utama Rusia, ke Bulgaria dan Polandia pada hari Rabu setelah kedua negara menolak untuk melakukan pembayaran dalam rubel.

Gazprom mengatakan pasokan tidak akan dilanjutkan sampai Sofia dan Warsawa mematuhi persyaratan baru yang ditetapkan dengan pembayaran Rubel.
 
Bulgaria dan Polandia diperingatkan jika menyedot gas transit Rusia secara ilegal dan ditujukan untuk negara lain, maka akan mengurangi pasokan dari jumlah yang ditahan.
 
Baca Juga: Detik-detik Horor saat Kebakaran Besar Melalap Rumah Pedagang Bensin di Sukabumi ketika Mati Lampu
 
Sebelumnya Putin menuntut agar negara-negara tidak bersahabat membayar gas Rusia dalam rubel, dengan membuka rekening di Gazprombank dan melakukan pembayaran dalam euro atau dolar yang kemudian akan dikonversi menjadi rubel.
 
Putin telah memperingatkan bahwa kegagalan untuk mematuhi peralihan mata uang akan  berisiko kehilangan pasokan gas Rusia.

Polandia telah menolak dan memberi sanksi kepada Gazprom, yang memiliki 48% saham di perusahaan Polandia yang memiliki jaringan pipa gas Yamal-Eropa. 
 
Baca Juga: Zinidin Zidan Masih Dikecam Pasca Minta Maaf ke Andika Kangen Band dan Rizal Armada, Anji Manji Ikut Komentar
 
Jalur 4.000 km mengangkut gas dari Semenanjung Yamal dan Siberia barat ke Jerman dan Polandia melalui Belarus.

Sementara kontrak Bulgaria saat ini dengan Gazprom akan berakhir pada akhir tahun ini. Kementerian mengatakan bahwa Bulgaria tidak akan menyelesaikan kontrak jika harus membayar dalam rubel.
 
Perusahaan gas Bulgargaz mengatakan kepada wartawan bahwa, mulai musim panas ini, Azerbaijan akan menyediakan seluruh pasokan negara itu, meskipun dengan harga yang lebih tinggi. 
 
Lebih jauh ke depan, pemerintah Bulgaria berencana untuk menghubungkan negara itu ke terminal Liquefied Natural Gas (LNG) yang belum selesai di Yunani, di mana gas akan diimpor dengan kapal, kemungkinan dari AS.***
Editor: Adi Ramadhan

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler