Thailand Nekat Campur Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, Rakyat Protes: Saya Buka Tikus Lab

14 Juli 2021, 10:09 WIB
Thailand Nekat Campur Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, Rakyat Protes: Saya Buka Tikus Lab /

MEDIA PAKUAN - Pada senin kemarin, Thailand mengumumkan niat mereka untuk mencampur vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca. Sayangnya hal ini langsung mengundang berbagai pro kontra.

Seorang ahli virus dan penasihat pemerintah Thailand sebelumnya telah mendukung negara untuk mencampur dosis vaksin virus corona AstraZeneca dan Sinovac.

Namun rakyat Thailand rupanya memperlihatkan ketidaksetujuan mereka mengingat strategi ini sebagian besar belum teruji secara pasti.

Baca Juga: WHO Himbau Masyarakat Dunia agar Tidak Mencampurkan Vaksin Covid-19: Sangat Berbahaya!

Nmaun pada konferensi pers kementerian kesehatan, Yong Poovorawan, pakar virologi di Universitas Chulalongkorn, mengatakan 1.200 orang di Thailand telah menerima kombinasi Sinovac dan AstraZeneca.

Dirinya menyebut tak ada reaksi yang parah dan menyatakan itu cukup aman.

"Tidak ada efek samping yang parah, yang menunjukkan bahwa itu aman untuk penggunaan nyata," kata Yong seperti dikutip dari CNN Internasional, Rabu, 14 Juli 2021.

Baca Juga: Ustaz Somad Lolos dari Maut Saat Terinfeksi Covid-19, Bagikan Tips Cara Mandiri Tanpa Kedokter

Yong mengatakan hasil awal dari penelitiannya pada 40 subjek menunjukkan suntikan vaksin Sinovac China yang tidak aktif diikuti oleh salah satu vaksin vektor virus AstraZeneca menghasilkan penumpukan antibodi yang serupa dengan penerima dua dosis suntikan AstraZeneca.

Tetapi beberapa kritikus menyebut itu adalah hal yang berisiko.

"Orang Thailand bukan subjek tes," kata Rewat Wisutwet, seorang dokter dan anggota parlemen dari Partai Seri Ruam Thai.

Baca Juga: Tissa Biani Positif Covid-19, Dul Jaelani Bawakan Nasi Goreng dan Bunga

Di Nonthaburi, sebuah provinsi yang berbatasan dengan Bangkok, tawaran di Facebook oleh otoritas kesehatan untuk 20.000 orang untuk menerima campuran Sinovac-AstraZeneca menarik hampir 700 komentar yang sebagian besar kritis.

"Saya bukan tikus lab," kata seorang netizen.

"Ini seperti bermain dengan nyawa orang." kata yang lain.

Baca Juga: Baim Wong dan Kiano Main TikTok Lagu Bodo Amat, Netizen: Setuju Harus Gitu

Sementata itu otoritas kesehatan Thailand mengatakan bahwa petugas kesehatan akan menerima suntikan penguat AstraZeneca atau Pfizer, setelah 618 dari lebih dari 677.000 tenaga medis yang menerima dua dosis Sinovac dinyatakan positif Covid-19.

Dan dari 618 yang dinyatakan positif, hanya dua yang sakit parah, termasuk satu perawat yang meninggal.

Baca Juga: Sirih China Jangan Dianggap Sebelah Mata, Ramuan Herbal Sirih China Khasiatnya Mampu Obati Kanker

“Meskipun demikian, semua vaksin telah terbukti efisien dalam mencegah rawat inap dan kematian,” kata pejabat Kementerian Luar Negeri Pensom Lertsithichai.

Hingga Selasa kemarin, Thailand mencatat 8.685 infeksi dan 56 kematian per hari nya, menambah jumlah total menjadi 353.712 kasus dan 2.847 kematian. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: CNN Internasional

Tags

Terkini

Terpopuler