Warga Korban Kudeta Myanmar Siapkan Pemakaman, Pekerja Medis pun Kini Dapat Ancaman

16 Maret 2021, 11:58 WIB
Warga Korban Kudeta Myanmar Siapkan Pemakaman, Pekerja Medis pun Kini Dapat Ancaman /Reuters/

MEDIA PAKUAN - Puluhan keluarga korban kudeta yang bentrok dengan polisi Myanmar dan pengunjuk rasa beri penghormatan terakhir dengan bersiap mengadakan pemakaman pada Selasa, 16 Maret 2021.

Puluhan keluarga korban dan pengunjuk rasa anti kudeta Myanmar siap mengadakan pemakaman setelah menyalakan lilin pada malam hari.

Baca Juga: Terapkan Daerah Darurat Militer, Keamanan Myanmar Bunuh Puluhan Anak dan Perempuan

Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, polisi Myanmar sedikitnya telah menembak mati 20 pengunjuk rasa anti kudeta pada Senin, 15 Maret 2021.

Pada kekerasan yang terjadi semalam, pekerja medis pun rupanya kini mendapatkan ancaman.

Pekerja medis yang berusaha membantu korban-korban yang terluka di jalan terpaksa meninggalkan mereka karena diancam akan ditembak oleh pasukan keamanan jika tidak meninggalkannya.

Baca Juga: Bunuh Rakyatnya Sendiri, PBB Kutuk Keras Tindakan Militer Myanmar

"Kami harus melarikan diri ... karena mereka (pasukan keamanan) mengancam jika kami tidak meninggalkan tubuh mereka, mereka akan menembak kami," katanya dalam sebuah telepon yang tidak mau disebutkan namanya.

Meningkatnya kekerasan pihak keamanan Myanmar terhadap pengunjuk rasa membuat terkejut Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.

Mengetahui hal itu terjadi, Guterres meminta komunitas internasional untuk membantu mengakhiri kekerasan tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Wacanakan Jabatan Presiden Tiga Periode? Jokowi: Sikap Saya Tidak Berubah

Sementara itu, meskipun peningkatan kekerasan semakin meninggi, pendukung pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi tidak sedikit pun menunjukan kemunduran. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler