MEDIA PAKUAN - Saat anda berpergian berlibur ke Banda Aceh jangan lewatkan untuk berkunjung ke masjid Raya Baiturrahman yang penuh cerita sejarahnya.
Masjid Raya Baiturrahman telah dibangun pada tahun 1879 banyak kisah mengenai masjid ini, mulai dari tempat markas pertahanan terhadap serangan para penjajah.
Masjid Raya Baiturrahman ini juga pernah dibakar oleh kolonial Belanda pada tahun 1873, hingga pertahanan sunami pada tanggal 26 Desember 2004.
Baca Juga: Lezat Gurih! Berikut Resep Ajinomoto Rendang Udang: Cadangan Hidangan untuk 8 sampai 10 Orang
Saat gelombang sunami setinggi 21 meter menghantam pesisir Banda Aceh, masjid ini termasuk bangunan yang selamat pada masa itu, meski pun terjadi beberapa kerusakan dibeberapa bagian masjid.
Renovasi masjid pasca sunami menelan dana Rp20 miliar, dana tersebut didapat dari berbagai negara, antara lain Saudi Charity Campaign.
Namun di tahun 1879-1881 dibangun kembali atas perintah jendral Van Der Heijden, dibangun oleh arsitektur De Bruchi, yang mengadaptasi gaya Monghul (India).
Tak siap disitu pembangunan masjid ini beberapa kali diperluas di tahun 1935 dan kembali diperluas di tahun 1958-1965 bangunan ditambah dua kubah dan dua menara.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Mesir untuk Liburan Keluarga, Mulai dari Piramida Giza hingga Lembah Para Raja
Proses pembangunan selesai pada tanggal 15 Januari 2008, saat ini masjid Raya Baiturrahman menjadi aktivitas keislaman bagi masyarakat Banda Aceh.
Namun dalam pembangunan ini memiliki dua versi mengenai pembangunan, sebagian sumber menyebutkan bahwa pembangunan masjid Raya Baiturrahman didirikan pada 1292 M oleh Sultan Alauddin Johan Mahmud Syah.
Sementara sumber yang lain menyebutkan bahwa masjid Raya Baiturrahman didirikan oleh Sultan Iskandar Muda pada 1612 M.
Untuk anda yang ingin mengunjung ke Banda Aceh jangan lewatkan masjid yang satu ini persis merasa seperti berada di Arab Saudi.***