Benarkah Naga itu ada, Fakta atau Mitos

- 20 Agustus 2020, 13:39 WIB
Ilustrasi Naga atau Dragon
Ilustrasi Naga atau Dragon /Popi Siti Sopiah/

MEDIA PAKUAN -Benarkah naga itu ada atau sekedar mitos ? Naga adalah makhluk mitos paling terkenal di dunia, tapi apakah benar mereka hanya mitos? Walaupun mereka telah mewarnai banyak buku, film dan acara TV kita, ternyata mereka memiliki sejarah yang panjang dan dalam sampai kita mengenalnya.

Baca Juga: The Conjuring 2 Kisah hantu Valak Yang menggelitik

Naga, telah ada selama ribuan tahun. Dongeng tentangnya dikenal di banyak budaya. Ia muncul dalam mitologi di Amerika, Eropa, India, dan Tiongkok.

Naga Makhluk yang dijelaskan dalam Book of Job (Kitab Ayub) itu mirip sekali dengan seekor Naga. Namun di sana disebut dengan Leviathan, semacam monster raksasa yang mengerikan.

Baca Juga: Polisi 'Bersenjata' Pengeras Suara, Datangi Warga Tidak Memakai Masker

Karenanya, ide dan deskripsi Naga sangat bervariasi. Beberapa Naga digambarkan memiliki sayap, tapi yang lain tidak. Ada Naga yang dikisahkan bisa berbicara dan menyemburkan api, yang lain tidak bisa. Di antaranya hanya beberapa kaki panjangnya, tapi yang lainnya bisa berkururan menjangkau mil. Beberapa Naga hidup di istana atau di bawah lautan, sementara yang lain hanya dapat ditemukan di gua dan di dalam pegunungan. Makhluk itu juga bisa diidentikkan sebagai makhluk pembawa kebaikan, maupun kejahatan.

Baca Juga: Proklamator Flamboyan dengan Seribu Kisah Cintanya

Tak jelas kapan kisah Naga pertama kali muncul. Laman Livescience menulis, paling tidak Naga yang paling tua bisa dirunut sampai awal masa Yunani dan Sumeria Kuno.

Naga atau Dragon dalam bahasa Inggris asalnya dari bahasa Yunani Kuno, draconta artinya “untuk mengawasi”. Maksudnya, binatang buas itu biasanya menjaga harta karun, gunungan koin, atau emas. Ini seperti yang digambarkan dalam trilogi film fantasi The Hobbit. Smaug, Naga terakhir di Middle-earth dikisahkan mengambil alih Lonely Mountain (Gunung Sunyi) yang berisikan harta karun Erebor.

Baca Juga: [Urban Legend] Kisah Hantu Nancy Bandung Kerap Menampakan Diri Bagi Siapa Saja yang Membahasnya

Naga diwujudkan sebagai makhluk yang menyeramkan, terutama waktu Kristen menyebar ke seluruh dunia. Pada abad pertengahan, kebanyakan orang mendengar kisah Naga dari Alkitab.

Pada awalnya Gereja Kristen menciptakan legenda tentang orang kudus yang saleh berperang dan menaklukkan setan berbentuk Naga. Yang paling terkenal adalah kisah St. George the Dragon Slayer. Alkisah, St. George datang ke kota yang terancam oleh Naga.

Baca Juga: Perbub Sukabumi, Pembelajaran Tatap Muka Di Sekolah Awal September?

Dia lalu menyelamatkan seorang gadis, melindungi dirinya dengan tanda salib, dan membunuh binatang itu. Penduduk kota, yang terkesan dengan iman dan keberanian St. George segera menjadi Kristen.

Namun,Ahli cerita rakyat, Carol Rose, membahas dalam bukunya yang berjudul "Giants, Monsters & Dragons: An Encyclopedia of Folklore, Legend and Myth". Naga di India memiliki kepala menyerupai gajah, di Timur Tengah merupakan gabungan singa dan burung, di Eropa menyerupai ular bersayap dan berkaki, di beberapa daerah digambarkan memiliki banyak kepala.

Baca Juga: Fenomena Uang Pecahan 75 Ribu di Sukabumi

Ada yang bisa berbicara, ada yang bisa menyemburkan api, ada yang kecil tapi ada yang besarnya sampai beberapa kilometer dan masih banyak lagi. Semua tergantung daerahnya masing-masing, sebagai bentuk perkembangan dari wujud awalnya yang seperti chamemon

Seperti Tradisi Hindu maupun Buddha juga mengenal Naga sebagai hewan mistis. Menurut John Miksic dalam Borobudur: Golden Tales of the Buddhas, tradisi Hindu acap mengisahkan Naga lewat literatur dan kesenian. Seringkali kehadirannya dihubungkan dengan keberkahan.

Baca Juga: Merayakan kemerdekaan 75 di Tengah Pandemi Covid-19 Nonton Film Perjuangan Klik di Sini

"Di Borobudur, mereka digambarkan dalam bentuk manusia, namun di tempat lain mereka akan muncul dalam bentuk asli sebagai hewan," tulis Miksic.

Kata Naga yang dipakai di Indonesia asalnya dari bahasa Sanskerta. Arti harfiahnya ular. Khususnya di Jawa, Naga lebih merujuk pada dewa ular. Dalam budaya Jawa Kuno, Naga sering dihubungkan dengan air dan kesuburan.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x