Waspada ! Gunung Merapi Kembali Mengalami 19 Kali Gempa Guguran

- 13 November 2020, 13:11 WIB
Petugas BMKG sedang menganalisa cuaca wilayah indonesia/4 November 2020
Petugas BMKG sedang menganalisa cuaca wilayah indonesia/4 November 2020 /Antara/


MEDIA PAKUAN - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Mengatakan Gunung merapi kembali mengalami gempa Guguran.

Baca Juga: Waspada! Pencairan BLT UMKM Di Kota Sukabumi Dibayang-bayangi Covid-19

Dimana sebelumnya Gunung Tersebut pernah mengalami 13 kali gempa guguran ,akan tetapi untuk saat ini lebih besar dari sebelumnya hingga mencapai 19 kali,kejadian tersebut mulai pukul 00.00-06.00 selama priode pengamatan pada Jumat 13 November.

Melalui keterangan resminya kepala BPPTKG Hanik Humaida  di Yogyakarta, Jumat, menyebutkan 19 gempa guguran itu memiliki amplitudo 5-80 mm dan berlangsung selama 13.6-62.2 detik.

Baca Juga: 7 Pekerjaan Member BTS Jika Tak Jadi Idol, Ada yang Mungkin Jadi Jaksa!

Selain gempa guguran, Gunung Merapi juga mengalami 18 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-20 mm selama 14.1-30.2 detik, 64 kali gempa hybrid dengan amplitudo 3-30 mm selama 5.41-11 detik, serta 14 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-75 mm selama 11.2-54.6 detik.

Sebelumnya Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan bahwa Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pada pagi rabu.

Guguran lava yang berasal dari Gunung Merapi tersebut,meluncur dengan jarak luncuran 700 meter ke arah kali Senowo.

Baca Juga: Cuitan Hastag Save Papua Viral di Twitter, Netizen: Sumpah yah Sedih Banget Aku tuh

Menurut keterangan resminya kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebutkan bahwa guguran lava tersebut tercatat di mulai pada pukul 3.58 WIB.4.04 dan 5.13 WIB,namun secara visual hanya terpantau satu kali dari Pos Babadan selama periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB.

"Suara guguran terdengar tiga kali dan teramati satu kali dari Babadan arah Kali Senowo jarak 700 meter," kata dia.

Gunung Merapi tersebut selain mengeluarkan guguran lava, dia juga mengalami gempa guguran, dimana BPPTKG juga mencatat 13 kali gempa guguran di gunung itu dengan amplitudo 3-48 mm dan durasi 12-83 detik,

Baca Juga: Buruan Daftar BLT UMKM! Bisa Lewat Online Lho, Gak Harus Ngantri Ini syarat yang kamu harus penuhi

Selanjutnya tujuh gempa dengan amplitudo 3-7 mm dan durasi 12-21 detik, 79 gempa fase besar dengan amplitudo 2-24 mm dan durasi 7-12 detik, serta enam gempa vulkanik superfisial dengan amplitudo 46-70 mm dan durasi 13-25 detik.

Sedangkan untuk cuaca di Gunung itu  cerah,berawan,dan mendung dengan tekanan udara 569-689 mmHg,Suhu udara 15-20 derajat Celcius, kelembaban udara 60-95 persen,dan Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.

BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di hulu sungai di hulu Gunung Merapi dalam KRB III disarankan dihentikan.

Baca Juga: Nasib Burnley FC di Liga Premier Berada di Ujung Tanduk Akibat Krisis Investasi

Untuk para wisatawan, BPPTKG meminta agar tidak melakukan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Selanjutnya untuk mengantisifai hal buruk terjadi,Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istinewa Yogyakarta; Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.***

sumber antara antar

Editor: Popi Siti Sopiah


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah