Perlukah Masker Kain Dilapisi Tisu? Begini Jawaban Pakar Kesehatan

- 20 September 2020, 09:42 WIB
Beberapa masker yang tidak dapat memberikan perlindungan terhadap virus corona adalah masker Scuba dan Buff.
Beberapa masker yang tidak dapat memberikan perlindungan terhadap virus corona adalah masker Scuba dan Buff. /pixabay/ tumisu

"Menurut studi ilmiah tidak perlu (pakai tisu). Sudah banyak data ilmiahnya, bahkan penelitian bilang 90 persen. Sepenting itu memakai masker, asal memakainya benar dan masker yang dipilih benar," ujar Fajri seperti yang kutip Zonajakarta.com dari Antara.

Sementara itu, dari segi sisi bahan masker kain, Fajri sangat merekomendasikan bahan katun cult.

Karena memiliki kerapatan hingga 18- benang perinci serta mampu menyaring partikel-partikel halus.

Hal ini juga selaras dengan temuan studi dalam jurnal ACS Nano yang belum lama ini diungkapkan.

Baca Juga: Honda Perkenalkan Mobil Listrik pada Beijing Auto Show 2020

Bahan katun yang paling banyak digunakan untuk masker memiliki performa lebih baik pada kerapatan benang dan dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam efisiensi penyaringan.

"Bahan yang bagus katun. Kalau katun bagus katun cult yaitu katun dengan kerapatan 180 benang per inci. Dilihat saja katunnya agak tebal. Selain itu, boleh masker sutra karena ada kemampuan untuk mencegah masuknya partikel-partikel halus. Katun dengan sifon juga bagus," jelas Fajri.

Dari sisi efisiensi filtrasi atau kemampuan menyaring partikel, masker hibrida (seperti katun-sutra, kapas-sifon, kapas-flanel) yakni lebih dari 80 persen (untuk partikel 300 nm).

Namun, perhatikan pemasangan masker yang tak tepat sehingga menimbulkan celah.

Baca Juga: Bepergian Tapi Belum Tahu Alamat yang Dituju, Ini Empat Aplikasi yang Bisa Memandu

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah