Network
MEDIA PAKUAN - Roman Abramovich terkenal di dunia karena menjadi pemilik Chelsea FC yang akan menghabiskan waktu berjam-jam menyemangati pemainnya di Stamford Bridge.
Roman Abramovich yang kemarin secara sensasional mengkonfirmasi klub sepak bola kesayangannya akan dijual, memiliki masa lalu yang sedih sebagai miliarder oligarki Rusia.
Ibunya, Irina, meninggal pada usia 28 karena keracunan darah yang fatal tak lama setelah Abramovich lahir setelah dia hamil lagi. Ayahnya, Arkady, terjun ke dunia kerja, dan putranya yang masih kecil akan tinggal bersama kakek-neneknya.
Baca Juga: Shireen dan Zaskia Sungkar Jenguk Baby A, Atta Halilintar Larang Baby A Pakai Baju Pendek
Namun pada Mei 1969, Arkady tertimpa derek di sebuah lokasi konstruksi. Kedua kakinya terluka parah, dan dia meninggal beberapa hari setelah kecelakaan itu. Segera setelah itu, Abramovich pergi untuk tinggal bersama pamannya di Moskow.
Meskipun kehilangan kedua orang tuanya, miliarder yang adalah Yahudi dan memegang kewarganegaraan Rusia, Israel dan Portugis, tidak memiliki keluhan tentang masa kecilnya ketika berbicara tentang hal itu di masa lalu.
"Di masa kecil Anda, Anda tidak dapat membandingkan hal-hal seperti satu makan wortel, satu makan permen, keduanya enak. Sebagai seorang anak Anda tidak bisa membedakannya," ucapnya.
Roman Abramovich pertama kali mulai menghasilkan uang dengan membuat boneka plastik di kios pasar setelah keluar dari dua perguruan tinggi pada akhir 1980-an. Menurut biografi Roman Abramovich, The Billionaire, dia masih mempekerjakan seorang wanita yang bekerja untuknya saat itu. Dia kemudian menjual bebek karet dari apartemennya di Moskow.
Baca Juga: Sinopsis Soundtrack #1, Park Hyung Sik dan Han So Hee Terjebak Friendzone
