Sering Kram saat Menstruasi? Coba 3 Bahan Alami Ini untuk Meredakannya

- 6 Februari 2022, 11:05 WIB
Ilustarasi obat kram saat menstruasi.
Ilustarasi obat kram saat menstruasi. /Pixabay/jmexclusives
 
MEDIA PAKUAN - Terjadinya kram saat menstruasi disebabkan oleh adanya kontraksi pada rahim sehingga timbul rasa nyeri pada daerah panggul dan perut bagian bawah.
 
Selain itu, kram menstruasi juga diduga terjadi karena adanya penumpukan hormon yang disebut prostaglandin pada awal siklus menstruasi.
 
Biasanya, kram menstruasi sering diobati dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas. Namun beberapa orang merasa lebih nyaman dengan mengompres perut menggunakan air panas.
 
 
Di bawah ini, ada beberapa solusi alami yang bisa kamu coba untuk mengobati kram menstruasi (dismenore)
 
1. Jahe
Journal of Complementary and Alternative Medicine pernah menerbitkan sebuah penelitian terkait jahe yang bisa meredakan nyeri.
 
Orang yang mengonsumsi suplemen jahe sebanyak 250 miligram (mg) 4 kali sehari saat mengalami kram saat menstruasi memiliki efek pereda nyeri yang sama dengan Advil.
 
 
2. Adas
Adas mengandung senyawa anethole yang dipercaya oleh beberapa orang dapat meredakan kejang, memiliki rasa seperti licorice dan teksturnya mirip seperti seledri.
 
Pada tahun 2013, sebuah studi di Iran menemukan, mengkombinasikan ekstrak adas dengan ekstrak kaktus Vitex agnus dapat memberi efek dalam meredakan kram menstruasi.
 
3. Ramuan Herbal Cina
Ramuan tradisional Cina biasanya digunakan untuk mengobati berbagai masalah menstruasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ramuan Cina memang dapat membantu.
 
Cochrane menerbitkan sebuah ulasan pada tahun 2008 yang mengatakan bahwa ramuan Cina mampu meredakan kram menstruasi lebih baik daripada obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
 
 
Tinjauan tersebut 39 studi dan total 3.475 wanita yang diberikan beberapa ramuan berbeda. Para peneliti mengatakan bahwa hasilnya mungkin menjanjikan.
 
Dari beberapa obat herbal yang digunakan untuk mengobati dismenore atau kram menstruasi tersebut telah menjalani uji klinis.
 
Berdasarkan penelitian, hasilnya memang bisa dibilang menjanjikan, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut yang berkualitas.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Verywell Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x