Wajib Tahu, Ini 3 Adab Untuk Mendapatkan Ilmu Bermanfaat

- 11 Desember 2020, 14:30 WIB
Ilustrasi Ilmu (Pixabay)
Ilustrasi Ilmu (Pixabay) /Arahkata.com
MEDIA PAKUAN - Setiap orang yang sedang menuntut ilmu, tentu menginginkan ilmu yang bermanfaat. Karena ilmu yang bermanfaat dapat membawa perubahan positif pada diri dan lingkungan.
 
Selain itu, seseorang yang memiliki ilmu bermanfaat, bisa menjadi amal yang selalu mengalirkan pahala meskipun dirinya sudah meninggal dunia.
 
 
Bahkan, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits mengenai hal tersebut.
 
“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga perkara; yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)
 
Maka, cara paling baik untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah dengan memiliki atau menghiasi diri dengan adab sebelum belajar. Sebuah pepatah Arab mengatakan :
 
الأدب  فوق العلم
 
"Adab di atas Ilmu” 
 
 
Arti dari pepatah tersebut ialah, orang yang ingin mendapatkan ilmu harus memiliki adab terlebih dahulu, karena orang yang belajar tanpa memiliki adab, disebutkan tidak akan mendapatkan apa yang dicarinya. 
 
Ilmu ibarat hewan buruan, jika ingin mendapatkannya maka pemburu harus memiliki bekal dan teknik berburu yang baik. Dengan memiliki bekal berburu yang baik, ia akan mendapatkan hewan buruan yang diingikan.
 
Begitu pula dengan orang yang tengah menuntut ilmu, harus memiliki sifat, teknik, dan kiat untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
 
 
Sifat, teknik, dan cara mendapatkan ilmu tersebut dirangkum dalam satu istilah yang mencakup semuanya, yaitu adab.
 
Apa sajakah adab bagi pencari ilmu? berikut ulasannya.
 
1. Adab kepada Diri Sendiri
 
Seorang penuntut ilmu harus memahami dan menghiasi diri dengan adab kepada diri sendiri, yaitu membersihkan diri dari sifat sombong. Kebalikan sifat sombong adalah rendah hati (tawadlu’). Sifat inilah yang dianjurkan baginya.
 
Kesombongan dapat menghambat, bahkan menghalangi seseorang untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, lantaran dia menganggap dirinya sudah bisa, sehingga merasa tidak perlu mendengar dari orang lain.
 
 
Selain itu, jika ada orang yang lebih tahu darinya, dia merasa tersaingi dan membenci orang tersebut.
 
Nabi SAW menyebutkan bahwa sombong ialah, “Menolak kebenaran dan membenci manusia.”
 
Membenci dalam hal ini, termasuk membenci pada yang menyampaikan kebenaran dan pada manusia yang mau mendengarkan kebenaran.
 
Adab kepada diri sendiri termasuk dalam hal cara berjalan yang baik, tidak terburu-buru atau terlalu lambat. Karena terburu-buru adalah perbuatan syetan, sementara sifat lambat menunjukkan diri tidak bersungguh-sungguh dalam belajar.
 
Selain itu, bagian adab terhadap diri sendiri ialah menjaga pandangan dari yang diharamkan. Karena maksiat dapat menghilangkan ilmu yang sudah didapat. Sebuah pepatah mengakatakan:
 
موت العلم باالمعصية
 
"Meninggalnya/hilangnya ilmu dengan maksiat"
 
 
Pepatah tersebut mengandung arti, ketika ilmu sudah didapat, maka harus dijaga dengan selalu melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
 
2. Adab kepada Guru
 
Seorang murid harus memiliki keyakinan bahwa gurunya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari dirinya dan orang lain. Karena selain mendidik akal, ia juga mendidik rohani muridnya. 
 
Maka dari itu, sudah seharusnya bagi murid menghormati dan merendahkan diri dihadapan gurunya.
 
Bahkan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah berkata: 
 
  اناعبدمن علمنۍ حرفا واحد
 
"Aku hamba sahayanya seseorang yang mengajariku ilmu walaupun satu huruf"
 
 
Duduk dengan baik dan mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang disampaikan gurunya, serta menahan diri dengan tidak bercanda atau mengobrol di hadapannya, merupakan adab yang sudah seharusnya dilakukan.
 
Bagian lain dari adab kepada guru ialah tidak memuji guru lain di hadapannya, karena khawatir murid tersebut dinilai menghina gurunya.
 
Selain itu, murid juga tidak boleh malu bertanya terhadap sesuatu yang belum dimengerti, karena guru tidak mengetahui secara detail, muridnya telah memahami atau belum terhadap ilmu yang telah disampaikan.
 
 
3. Adab kepada Teman
 
Menghargai teman dan tidak menghinanya, ketika ia mengalami kesulitan dalam belajar, merupakan adab yang harus dilakukan.
 
Jangan sampai terlontar kata-kata yang tidak menyenangkan misalnya bodoh, idiot, dan kalimat merendahkan lainnya.
 
Sebab, hal tersebut dapat melukai hatinya serta membuat dirinya berkecil hati ketika belajar.
 
Adab lain kepada teman yang harus dilakukan ialah menguatkan mental dan semangatnya, ketika ia menghadapi masalah.
 
 
Teman yang baik adalah teman yang bisa menguatkan bukan melemahkan, serta mengingatkan temannya ketika melakukan kesalahan. Sebuah pepatah mengatakan:
 
خيرالأصحاب من يدلك علۍالخير
 
“Sebaik-baik teman adalah yang mengarahkanmu kepada kebaikan.”
 
  • Nah, itulah 3 adab yang harus dimiliki oleh seorang penuntut ilmu agar bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Pastikan untuk melakukan kiat-kiat tersebut, supaya tercapai segala yang dicita-citakan.***

Editor: Siti Andini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x