Peringati Hari Pahlawan 10 November! Inilah Deretan Pahlawan yang Berdarah Sunda

9 November 2020, 06:10 WIB
Raden Dewi Sartika /Instagrama/@isaraja.original

MEDIA PAKUAN - Peringatan Hari Pahlawan Nasional tinggal beberapa hari lagi. Sebagai warga NKRI, kita diharuskan mengenang para Pahlawan yang telah berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia.

Para Pahlawan tersebut berasal dari berbagai daerah dan wilayah seluruh Indonesia.

Dari beberapa pahlawan Nasional di Indonesia ternyata ada juga yang berdarah sunda.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Nasional Senin, 9 November 2020 ANTV, GTV, MNCTV, NET TV, RCTI, Trans TV dan Trans 7

Berikut inilah tokoh pahlawan nasional yang berdarah Sunda.

1. Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika lahir di Bandung, 4 Desember 1884. Ia adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Bola Liga Italia Lazio vs Juventus: Kecolongan Gol di Menit Akhir

Ia juga diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1966

Dewi meninggal di Cineam, Tasikmalaya, 11 September 1947 pada umur 62 tahun.

2. Djuanda Kartawidjaja

Baca Juga: Dimata Pemeran Rumah Cemara Ini Aa Gatot Sosok yang Menyenangkan

Djuanda Kartawidjaja lahir di Tasikmalaya, 14 Januari 1911. Ia adalah seorang Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir.

Djuanda juga menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.

Dia meninggal di Jakarta, 7 November 1963 pada umur 52 tahun.

Baca Juga: Inilah Deretan Film Karya Cipta yang Dibintangi AA Gatot Brajamusti

3. Iwa Kusuma Sumantri

Iwa Kusuma Sumantri lahir di Ciamis, 31 Mei 1899.

Iwa adalah seorang politikus Indonesia. Ia lulus dari sekolah hukum di Indonesia dan Belanda, sebelum pindah ke sekolah di Uni Soviet.

Baca Juga: Perjalanan Kasus Aa Gatot Brajamusti Hingga Akhir Hidupnya

Iwa meninggal di Jakarta 27 November 1971 pada umur 72 tahun.

4. Kyai Haji Raden Abdullah Bin Nuh

Raden Abdullah Bin Nuh Lahir di Cianjur, 30 Juni 1905. Selain sebagai tokoh pejuang kemerdekaan, Abdullah bin Noeh merupakan ulama, sastrawan, dan pendidik.

Baca Juga: Tersandung Kasus Narkoba , Aa Gatot Brajamusti Sidang Pake Korsi Roda

Ia dikenal sebagai pendiri pesantren Al Ghozali, Bogor. Abdullah wafat di Bogor tanggal 26 Oktober 1987 pada umur 82 tahun.

5. Otto Iskandardinata

Otto Iskandardinata lahir di Bandung, 31 Maret 1897. Ia adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang mendapat julukan si Jalak Harupat.

Baca Juga: Gatot Brajamusti Meninggal, Beredar Pesan dari Awak Media

Otto meninggal di Mauk, Tangerang, Banten, 20 Desember 1945 pada umur 48 tahun.

6. Sjafruddin Prawiranegara

Sjafruddin Prawiranegara lahir di Serang, 28 Februari 1911.

Baca Juga: Sosok Aa Gatot Brajamusti Aktor Asal Sukabumi yang Kontroversi

Ia adalah seorang pejuang kemerdekaan, Menteri, Gubernur Bank Indonesia, Wakil Perdana Menteri dan pernah menjabat sebagai Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia .

Ia juga menerima mandat dari presiden Soekarno, ketika pemerintahan Republik Indonesia masih beribu kota di Yogyakarta.

Kemudian ia menjadi Perdana Menteri bagi kabinet tandingan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia di Sumatra Tengah tahun 1958.

Baca Juga: AA Gatot Brajamusti Aktor Asal Sukabumi Meninggal di Lapas Cipinang Jakarta

Sjafruddin meninggal di Jakarta, 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun.

7. Raden Aria Adipati Wiranatakusuma

Raden Aria Adipati Wiranatakusuma ia lahir di Bandung pada 28 November 1888.

Raden Aria Adipati Wiranatakusuma adalah Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia yang pertama.

Baca Juga: Ridwan Kamil : Bencana Alam di Wilayah Jabar Melanda 3-4 Kali dalam Sehari

Sewaktu pembentukan Republik Indonesia Serikat, ia pernah menjabat sebagai Wali atau Presiden Negara Pasundan, salah satu negara federal RIS.

Selain itu ia juga merupakan Bupati Bandung Periode 1920 - 1931 dan Periode 1935 - 1945.

Pada tahun 1945 ia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia setelah itu ia diangkat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung dari tahun 1945 sampai 1948, sebelum akhirnya menjadi Presiden Negara Pasundan.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler