Network
MEDIA PAKUAN - Diet Tiongkok, yang juga dikenal sebagai pola makan berbasis nabati yang diulas dalam buku "The China Study" oleh Dr. T. Colin Campbell dan Dr. Thomas M. Campbell II, menekankan konsumsi makanan nabati dan minim produk hewani serta makanan olahan.
Pertanyaan yang mungkin muncul bagi banyak orang adalah apakah dalam diet ini diperbolehkan minum air putih.
Dalam konteks Diet Tiongkok, air putih sangat dianjurkan dan merupakan komponen penting.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa minum air putih sejalan dengan prinsip-prinsip diet ini:
Hanya saja, diet Tiongkok mendorong penghindaran minuman yang mengandung gula, pengawet, dan bahan kimia lainnya yang ditemukan dalam banyak minuman olahan.
Baca Juga: Apa Anda Tahu Diet Tiongkok? Berbahaya atau Tidak Bagi Kesehatan? Simak Yuk!
Bahkan tidak hanya air putih, sebagai minuman yang murni dan alami, adalah pilihan yang ideal. Tapi mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, yang tinggi serat dan air, membutuhkan dukungan hidrasi yang cukup dari air putih untuk membantu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Seperti diet apapun yang menekankan kesehatan secara keseluruhan, air putih memainkan peran penting dalam menjaga fungsi tubuh yang optimal dan mencegah dehidrasi.
Berapa Banyak Air yang Dibutuhkan?
Kebutuhan air dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Namun, sebagai pedoman umum, berikut adalah rekomendasi umum:
Baca Juga: Peraih Oscar Cate Blanchett, Tuai Pujian Kenakan Gaun Mirip Bendera Palestina
Pria Dewasa: Sekitar 3.7 liter (sekitar 13 gelas) per hari.
Wanita Dewasa: Sekitar 2.7 liter (sekitar 9 gelas) per hari.
Jumlah ini mencakup semua cairan yang dikonsumsi, termasuk dari makanan dan minuman lainnya.
Minum air putih bukan hanya boleh, tetapi sangat dianjurkan dalam Diet Tiongkok. Air putih adalah pilihan hidrasi terbaik yang sesuai dengan prinsip dasar diet ini, yaitu mengonsumsi makanan dan minuman yang alami dan tidak diproses.
Hidrasi yang baik mendukung fungsi tubuh yang optimal dan membantu memaksimalkan manfaat dari pola makan nabati.***
