MEDIA PAKUAN – Menurut American Academy of Dermatology (AAD), seseorang tidak disarankan untuk berbagi gunting kuku dengan orang lain bahkan dengan pasangan atau anggota keluarga sendiri.
Pasalnya berbagi gunting kuku dapat menularkan infeksi pada kuku atau kulit yang ada di sekitarnya, semisal jamur kuku, kurap, dan penyakit kutu air.
“Sistem kekebalan yang sehat seringkali dapat melindungi Anda dari potensi infeksi. Tetapi tetap ada risiko jika Anda menggunakan alat yang terkontaminasi," ujar asisten profesor dermatologi di Weill Cornell Medical College, New York City, Brendan Camp.
Menurut Journal of Fungi apabila salah satu pengguna gunting kuku mengalami infeksi kuku atau kulit, kemungkinan penularan pada orang lain yang menggunakan alat pemotong tersebut hampir 50 persen.
Brendan mengatakan bakteri atau jamur lebih mungkin menyebabkan infeksi jika seseorang memiliki luka terbuka di sekitar kuku. Penyakit diabetes atau kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh juga bisa membuat seseorang jadi lebih rentan.
Jenis infeksi yang disebarkan melalui gunting kuku biasanya tidak terlalu serius kecuali jika seseorang tersebut memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Namun masalah seperti kutu air dan kurap bisa terasa gatal dan tidak nyaman, lalu infeksi jamur dapat membuat kuku jari tangan atau kaki kering, rapuh, berubah warna atau berbau dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk sembuh.