Network
MEDIA PAKUAN- Gunung Padang, terletak di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, adalah salah satu situs arkeologi yang paling menarik dan kontroversial di Indonesia.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi Gunung Padang sebagai punden berundak, serta sejarah penemuan dan perkembangannya yang menarik.
Punden Berundak di Gunung Padang:
Lutfi, seorang arkeolog terkemuka, telah mengklasifikasikan Gunung Padang sebagai punden berundak.
Punden berundak adalah jenis situs arkeologi yang terdiri dari teras-teras bertingkat yang dibuat dengan cara menumpuk batu dan tanah.
Mereka sering kali digunakan untuk tujuan ritus atau upacara dan merupakan bagian penting dari warisan arkeologi Indonesia.
Baca Juga: Video Pelajar SMA di Sulawesi Selatan Marahi Gurunya: Hina Siswa Karena Anak Petani
Sejarah Penemuan Gunung Padang:
Gunung Padang pertama kali ditemukan oleh sejarawan dan penjelajah Belanda, Verbeek, pada tahun 1891.
Namun, situs ini tidak segera mendapatkan perhatian yang layak. Baru pada tahun 1914, seorang arkeolog bernama Krom menjelajahi situs ini dan memberikan perhatian yang lebih serius.
Dia mencatat keberadaan teras-teras batu yang membentuk struktur punden berundak.
Perkembangan Penelitian dan Kontroversi:
Sejak penemuan awal, Gunung Padang telah menjadi fokus penelitian intens. Para arkeolog dan peneliti terus menggali lebih dalam untuk memahami sejarah dan makna situs ini.
Salah satu kontroversi utama yang melibatkan Gunung Padang adalah usia sebenarnya dari situs ini.
Baca Juga: Luar Biasa! Timnas Dragon Indonesia Raih Emas Asian Games 2023: Kalahkan Chinas Secara Dramatis
Beberapa penelitian menyatakan bahwa Gunung Padang bisa berusia ribuan tahun, sementara penelitian lainnya mengklaim usia yang lebih muda.
Signifikansi Budaya dan Arkeologi:
Gunung Padang memiliki signifikansi budaya dan arkeologi yang besar. Ini adalah salah satu contoh terbaik dari punden berundak di Indonesia dan dapat memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat prasejarah di wilayah ini.
Selain itu, Gunung Padang juga menunjukkan pentingnya pelestarian warisan arkeologi Indonesia.
Gunung Padang di Cianjur, Sukabumi, adalah sebuah keajaiban arkeologi yang memiliki banyak cerita untuk diceritakan.
Baca Juga: BNNK Sukabumi Lakukan Test Urine, 55 Orang Petugas Lapas Kelas II Nyomplong di Uji, Erza: Negatif Seluruhnya.
Sebagai punden berundak, situs ini menunjukkan kekayaan sejarah dan budaya Indonesia yang mendalam.
Meskipun masih ada kontroversi seputar usianya, Gunung Padang terus menjadi sumber penelitian dan minat yang besar, serta mengingatkan kita akan pentingnya merawat warisan arkeologi negara ini untuk generasi mendatang.***
