Disaat sebagian agama mengkhususkan kasta tertentu sebagai pemilik kemuliaan Tuhan, Islam datang dan menghapus sistem kasta tersebut.
Dalam Islam, setiap muslim diberikan peluang sebesar-besarnya untuk menjadi hamba yang mulia dihadapan Rabb-nya.
Allah memuliakan hamba-Nya yang bertaqwa karena ia telah memenuhi perjanjian dengan Rabb-nya.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Uzbekistan untuk Liburan Keluarga, Mulai dari Samarkand hingga Fergana Valley
3. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman: “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab:
“Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. (QS Al A’raf:172)
4. Dan juga karena ia menaati Rasul-Nya shallallahu’alaihi wasallam.
Allah Ta’ala berfirman: “Katakanlah wahai Rasul: “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (QS. Ali Imran: 31)
5. Faedah lain:
Bertingkat-tingkatnya keimanan antara satu dengan lainnya. Iman si A belum tentu sama dengan si B.
Hal ini sekaligus meluruskan pendapat Murjiah yang menilai bahwa iman itu satu tingkatan, iman pelaku maksiat sama dengan iman orang yang taat.