Perbedaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia dengan Malaysia, Sholat Tarawih Sesudah Magrib?

- 13 April 2023, 15:00 WIB
ilustrasi - perbedaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri di Indonesia dengan negara tetangga yaitu Malaysia
ilustrasi - perbedaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri di Indonesia dengan negara tetangga yaitu Malaysia /

MEDIA PAKUAN - Berikut ini terdapat perbedaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri di Indonesia dengan negara tetangga yaitu Malaysia yang harus kamu ketahui.

Selalu ada perbedaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri di setiap negara seperti Indonesia dengan Malaysia.

Disebabkan oleh faktor budaya, membuat adanya perbedaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri di Indonesia dengan Malaysia.

 Baca Juga: Perbedaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia dan Arab Saudi, Semuanya Bertolak Belakang?

Meskipun lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri ini sama dalam hal esensi agama, perayaannya dapat bervariasi tergantung pada negara atau budaya yang merayakannya.

Maka simak berikut ini perbedaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri di Indonesia dengan Malaysia.

1. Tradisi Pra-Lebaran

ilustrasi tradisi pra lebaran
ilustrasi tradisi pra lebaran

 Baca Juga: Sadar Gak sih? Inilah Perbedaan Mencolok Lebaran Idul Fitri Zaman Sekarang dengan Zaman Dulu

Di Indonesia, orang-orang memulai pra-Lebaran dengan membersihkan rumah mereka secara menyeluruh dan berbelanja kebutuhan Lebaran, seperti baju baru dan makanan khas Lebaran seperti ketupat dan opor ayam.

Di Malaysia, orang-orang juga membersihkan rumah mereka, tetapi mereka juga menghias rumah mereka dengan lampu-lampu kecil yang dikenal sebagai pelita.

2. Puasa

Puasa
Puasa

 Baca Juga: 5 Makanan Terpopuler Hari Raya Idul Fitri Yang Tak Pernah Absen Disajikan

Di Indonesia, selama bulan Ramadan, orang-orang berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam.

Di Malaysia, orang-orang juga berpuasa selama Ramadan, tetapi mereka mengamalkan puasa yang lebih ketat daripada di Indonesia. Selain itu, di Malaysia, orang-orang dianjurkan untuk melakukan ibadah tarawih di masjid setelah shalat Maghrib.

3. Shalat Idul Fitri

shalat idul fitri
shalat idul fitri

 Baca Juga: 5 Ritual Wajib Selama Hari Raya Idul Fitri, Salah Satunya di Daerah Jadi Daya Tarik Wisatawan

Shalat Idul Fitri adalah salah satu tradisi penting dalam perayaan Lebaran. Di Indonesia, orang-orang umumnya pergi ke masjid atau lapangan terbuka untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.

Di Malaysia, orang-orang juga melaksanakan shalat Idul Fitri, tetapi mereka umumnya melaksanakannya di masjid atau surau.

4. Makanan Khas

makanan
makanan

 Baca Juga: Jangan Lupa! Inilah 6 Kue yang Wajib Ada saat Lebaran Idul Fitri, Nutella Cookies Tidak Termasuk?

Di Indonesia, makanan khas Lebaran adalah ketupat, opor ayam, rendang, dan kue-kue kering.

Di Malaysia, makanan khas Lebaran adalah lemang, rendang, ketupat, dan kue-kue tradisional seperti kuih tart dan kuih bangkit.

5. Tradisi Hari Raya

tradisi
tradisi

Di Indonesia, orang-orang mengunjungi sanak saudara dan teman-teman mereka untuk mengucapkan "Mohon Maaf Lahir Batin" dan menikmati hidangan Lebaran bersama.

Di Malaysia, orang-orang melakukan hal yang sama, tetapi mereka juga memiliki tradisi unik yang dikenal sebagai "beraya". Orang-orang berkeliling ke rumah-rumah orang lain untuk makan, minum, dan bersenang-senang bersama-sama.

6. Pakaian Khas

pakaian
pakaian

Di Indonesia, pakaian khas Lebaran adalah baju kurung, baju koko, dan sarung. Di Malaysia, pakaian khas Lebaran adalah baju Melayu, baju kebaya, dan baju kurung.

Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun Indonesia dan Malaysia berbagi banyak tradisi dalam perayaan Lebaran, mereka juga memiliki perbedaan dalam beberapa aspek seperti makanan khas, tradisi hari raya, dan pakaian khas.

Meskipun perbedaan ini ada, keduanya tetap  merayakan Idul Fitri dengan semangat yang sama dan menunjukkan rasa persaudaraan dan toleransi antarumat beragama yang tinggi, yang merupakan nilai-nilai penting dalam agama Islam.

Kedua negara juga memiliki keragaman budaya dan adat istiadat yang unik, yang memperkaya perayaan Lebaran dan membuatnya menjadi perayaan yang sangat dinamis dan menarik.

Namun, meskipun perayaan Idul Fitri di Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan, keduanya juga menghadapi tantangan dan perubahan dalam merayakannya. Di Indonesia, perayaan Lebaran seringkali diwarnai dengan kemacetan lalu lintas yang parah, karena orang-orang yang merantau kembali ke kampung halaman mereka.

Sedangkan di Malaysia, perayaan Lebaran seringkali diwarnai dengan kenaikan harga-harga bahan makanan dan barang-barang kebutuhan sehari-hari, yang bisa membuat orang-orang kesulitan memenuhi kebutuhan mereka selama perayaan.

Selain itu, seperti halnya di seluruh dunia, perayaan Idul Fitri di Indonesia dan Malaysia juga terpengaruh oleh pandemi COVID-19.

Di kedua negara, perayaan Lebaran tahun lalu terpaksa dilaksanakan dengan cara yang berbeda, dengan orang-orang dianjurkan untuk tidak melakukan mudik dan berkumpul dalam jumlah besar, demi meminimalkan penyebaran virus.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perayaan Lebaran berubah seiring waktu, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap relevan dan penting bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Dalam kesimpulannya, perayaan Idul Fitri di Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dan perbedaan, baik dalam hal tradisi, makanan khas, pakaian khas, maupun dalam menghadapi tantangan yang ada.

Namun, yang terpenting adalah bahwa perayaan Lebaran merupakan momen untuk merayakan nilai-nilai persaudaraan, toleransi, dan keberagaman yang tinggi dalam agama Islam, dan untuk mengambil hikmah dari bulan Ramadan yang penuh berkah.

Oleh karena itu, mari kita jadikan perayaan Idul Fitri sebagai momen untuk bersatu dan saling memaafkan, serta memperkuat tali persaudaraan antarumat beragama.***

Editor: Holis Sindy Sauri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah