MEDIA PAKUAN - Salah satu sifat mulia seorang muslim yang saat ini sudah mulai hilang adalah malu. Lantas bagaimana kita mengaku sebagai seorang muslim, jika kita tidak memiliki rasa malu. Sedangkan malu adalah bagian dari keimanan seorang muslim dan merupakan akhlak islam.
Rasa malu merupakan bentuk keimanan. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
الْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
”Malu merupakan bagian dari keimanan.” (HR. Muslim, no. 161)
Baca Juga: Perlu Anda Ketahui! Ternyata Beginilah Kondisi Umat Islam Di Akhir Zaman: Ditimpa Penyakit Wahn?
Dalam hadits yang lain Nabi bersabda,
الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
“Iman itu ada 70 atau 60 sekian cabang. Yang paling tinggi adalah perkataan ‘laa ilaha illallah’ (tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan, dan sifat malu merupakan bagian dari iman.” (HR. Bukhari no. 9 dan Muslim no. 35)