MEDIA PAKUAN - Tidur adalah salah satu aktivitas istirahat yang dilakukan oleh manusia di setiap harinya. Dengan porsi tidur yang cukup, seseorang dapat menjalankan aktivitas kesehariannya secara maksimal. Dalam Al-Qur’an dijelaskan:
وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (QS Ar-Rum: 23).
Porsi tidur yang ideal bagi manusia dalam sehari semalam adalah kisaran enam sampai delapan jam, dengan menyertakan tidur qoilulah (tidur sebentar) di siang hari. (Jalaluddin as-Suyuthi, Ar-Rohmah fi at-Thib wa al-Hikmah, hal. 20)
Baca Juga: Jangan Sembarangan Tidur Pada Waktu Ini! Berikut Ini 3 Waktu Tidur yang Dilarang Rasulullah SAW
Waktu tidur yang dianjurkan oleh syara’ adalah tidur di waktu
qoilulah. Dalam hadits dijelaskan:
قِيلُوا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَقِيلُ
“Tidurlah qoilulah (siang hari) kalian, sesungguhnya Syetan tidak tidur di waktu qoilulah” (HR Ath-Thobroni)
Waktu qailulah ini ada yang menafsirkan tidur sebelum waktu dhuhur (tergelincirnya matahari), ada pula yang menafsirkan setelah masuk waktu dhuhur.