Sosok Nugroho Setiawan Jadi Sorotan: Pasca Tragedi Kanjuruhan: Pemilik Lisensi FIFA Security Officer

- 3 Oktober 2022, 13:20 WIB
Ratusan siswa SMPN 4 Lumajang saat menggelar sholat ghaib untuk korban tragedi Kanjuruhan
Ratusan siswa SMPN 4 Lumajang saat menggelar sholat ghaib untuk korban tragedi Kanjuruhan /Rifqi Danwanus/KABAR LUMAJANG
 
MEDIA PAKUAN - Tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur menyisakan kesedihan bagi seluruh pecinta sepakbola di dunia.
 
Banyak pihak bertanya tanya tindakan aparat keamanan yang menembakkan gas air mata mengapa dilakukan.
 
Dalam prosedur pengamanan sesuai standar FIFA tindakan tersebut tidak diperbolehkan seperti yang tertera dalam regulasi FIFA pasal 19 b yang menyatakan No firearms or “crowd control gas” shall be carried or used.
 
 
"Tidak ada senjata api atau gas pengendali massa (gas air mata) yang boleh dibawa atau digunakan (-red),"
 
Sebuah utas di Twitter pun menjadi perbincangan usai salah seorang warganet dengan akun bernama @veeola mempublikasikan salah satu sosok orang Indonesia yang memiliki lisensi FIFA Security Officer.
 
Ialah Nugroho Setiawan, dalam utas tersebut Nugroho disebut satu satunya orang Indonesia yang berstandar FIFA dalam hal pengamanan.
 
 
"Beberapa kali event timnas maupun internasional, saya jadi saksi pak Nug yang membuat SOP dan membantu memberikan pemahaman soal behavior penonton kepada polisi," kata @veeola.
 
Menurut @veeola Nugroho Setiawan melakukan persiapan sejak jauh jauh hari sebelum pertandingan digelar. Segala hal teknis dalam SOP pengamanan pertandingan sepakbola diperhatikan oleh Nugroho demi keselamatan dan keamanan laga.
 
 
"Beberapa kali event timnas maupun internasional, saya jadi saksi pak Nug yang membuat SOP dan membantu memberikan pemahaman soal behavior penonton kepada polisi," tulisnya.
 
"Pak Nug salah satu orang yang selalu 'ngademin' polisi jika situasi sudah tidak kondusif. Pendekatannya selalu persuasif," ungkapnya.
 
Dalam high risk match dan pertandingan panas, saat itu Nugroho kerap dibutuhkan hingga laga internasional.
 
 
"Dulu setiap ada high risk match, pak Nug pasti ada di dalam stadion. Bahkan bukan hanya hari H, tapi dari hari-hari persiapan sebelumnya," tulis @veeola.
 
"Beliau intens komunikasi dengan polisi setempat mulai dari polres hingga Polda, ikut rakor dan memastikan sekuriti internal panpel siap," jelasnya.
 
Pertanyaannya di manakah Nugroho Setiawan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober malam?
 
 
@veeola pun mengungkapkan bahwa Nugroho Setiawan menjadi korban pemecatan oleh federasi sepakbola di Indonesia dengan alasan ketidaksukaan.
 
Namun lanjutnya, kapasitas Nugroho Setiawan sebagai salah satu pemilik lisensi FIFA Security Officer justru digunakan oleh AFC (konfederasi sepakbola Asia).
 
"Diangkat oleh FIFA jadi FIFA Hygiene Officer ketika pandemi Cuviu (satu-satunya dari Indonesia). Dan sekarang aktif jadi security officer AFC, ditugaskan untuk match AFC kemana-mana," kata @veeola.
 
 
"Sayang malah tidak dimaksimalkan oleh negeri sendiri," jelasnya.
 
Dalam tragedi Kanjuruhan ratusan nyawa berguguran. Meskipun belum dipastikan penyebabnya.
 
Banyaknya suporter yang masuk ke dalam lapangan untuk menghampiri pemain dan ofisial Arema membuat aparat melakukan upaya dengan mengalihkan mereka untuk kembali hingga akhirnya menembakkan gas air mata ke arah penonton.
 
 
Massa yang panik karena gas air mata berdesakan keluar sehingga dari sana banyak yang meninggal dunia.
 
Peristiwa ini menjadi sorotan dunia. Liga liga dan klub top Eropa serta insan sepakbola dunia juga menyampaikan dukanya karena menjadi salah satu yang terkelam dalam sejarah olahraga si kulit bundar.
 
Sisa musim ini di kompetisi BRI Liga 1 pun dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan. Tim khusus telah dibentuk untuk mengusut kasus tragedi Kanjuruhan.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Twitter @veeola


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x