Network
MEDIA PAKUAN - Idul Adha tinggal menghitung hari, mengingat bulan Dzulhijjah sudah beberapa hari berjalan.
Sebelum idul adha, biasanya dilakukan puasa terlebih dahulu dari tanggal pertama hingga sembilan Dzulhijjah.
Namun, biasanya yang paling dianjurkan adalah puasa tarwiyah dan Arofah. Kali ini kita akan membahas terlebih dahulu puasa tarwiyah mengingat besok pelaksanaannya.
Baca Juga: Gencarkan Ekowisata, Sandiaga Uno Tekankan Pariwisata Kurangi Limbah Makanan
Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunah yang dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijah.
Puasa tarwiyah sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji, yang dilaksanakan seperti puasa lainnya.
Keutamaan puasa Arafah dapat disimak dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya: Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR Muslim).
Baca Juga: Es Krim Buatan China Jadi Kontroversi, Zhong Xue Gao Tanggapi dan Beberkan Formula
Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Puasa Tarwiyah didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun.
Dikatakan hadits ini dhaif, tapi para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits dhaif untuk memperoleh keutamaan.
Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيٌتُ صَوْمَ التَّرْوِيَةِ سُنّةََلِلَّهِ تَعَالَی
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala.***
