MEDIA PAKUAN - Kekhalifahan Cordoba memerintah di Semenanjung Iberia Andalusia dan Afrika Utara dari tahun 929 hingga 1031, yang berpusat di Cordoba, Spanyol.
Dinasti Umayyah di Andalusia berinteraksi dengan dunia luar salah satunya adalah Swiss. Pemeluk islam di Swiss telah ada disana sejak kekhalifahan Cordoba.
Menurut Dr. Umar Faruq Abd-Allah yang kakeknya berasal dari Swiss ini, selama 150 tahun Islam sudah ada di Swiss karena kekhalifahan Cordoba.
Mengapa bangsa Viking muncul dalam sejarah muslim spanyol dan portugal, saat itu bangsa Viking di Swiss sangat tertarik karena Muslim di Spanyol dan di Portugal telah menguasai Atlantik dan Mediterania. Muslim membangun kapal- kapal angkut dan kapal perang yang sangat luar biasa.
Islam di spanyol dan portugal sangat kaya dan membuat bangsa di Eropa utara saat ini terpuruk dan kesulitan ekonomi, dan terbukti dalam sejarah ekonomi.
Negara-negara saat ini seperti Denmark, Norwegia, Swedia, inggris, Jerman dan Belanda dalam keadaan sangat miskin.
Baca Juga: Ririe Fairus Bagikan Potret Kebersamaan dengan Anak, Mantan Istri Ayus Sabyan : Bodyguard
Karena Spanyol dan Portugal mengalihkan perhatian para pedagang dan tidak ada yang pergi ke wilayah Eropa utara lagi.
Para saudagar dan pedagang dari di Italia, Perancis dan lainnya, tidak lagi pergi ke wilayah Eropa utara karena tidak akan mendapatkan keuntungan, mereka hanya mendapatkan kulit domba, rami, kayu.
Jika ada pendatang dari negara lain ke Spanyol dan portugal yang dibutuhkan hanyalah membayar jizyah.
Jizyah adalah pajak tahunan yang dipungut dalam bentuk biaya keuangan pada subyek non-Muslim, dari sebuah negara yang diatur oleh hukum Islam secara berurutan untuk mendanai pengeluaran publik negara.
Pedagang asing akan dilindungi oleh negara dan yang bisa melakukan transaksi mendapatkan emas dan perak, sutra, hasil bumi dan segala sesuatu dari berbagai penjuru dunia saat itu.
Karena situasi kemiskinan saat itu, membuat bangsa Viking harus keluar, untuk pertama kalinya mereka menuju ke Lisbon Portugal. Kota besar Muslim saat itu.
Bangsa Viking kaget karena Lisbon tidak mempunyai pengamanan dari Atlantik, karena faktanya mereka tidak memiliki musuh di Atlantik. Mereka menyerang Lisbon, merampas harta, barang-barang, wanita dan anak-anak.
Setelah Lisbon, kaum Viking menyerang kota Seville, dimana saat menjadi kota pelabuhan Muslim utama dan Khalifah pada waktu itu bernama Abdul Rahman ketiga.
Pada saat penyerangan Abdul Rahman ketiga sedang merencanakan pembangunan masjid Cordoba, saat mendengar kabar tersebut.
Dia berkata tidak akan meletakkan batu bata sampai mengalahkan kaum pemuja api dan memberinya pelajaran.
Ulama besar Maliki dari Cordoba pada waktu itu mengatakan kepada Abdul Rahman, bahwa ia bisa membangun masjid dan mengatasi Viking.
Setelah mengumumkan jihad, dalam waktu 100 hari pertempuran, Viking kalah dan mereka mendapatkan hukuman.
Baca Juga: Dorong Arkana Aidan Misbach Lanjutkan Semangat Emmeril Kahn Mumtadz, Ridwan Kamil Tulis Pesan Ini
Sejak saat itu banyak orang Viking berpindah keyakinan menjadi Muslim dan menetap di di kota Tirith de la Frontera, yang hingga kini dikenal sebagai kota muslim Skandinavia.
Saat itu bangsa Viking yang berasal dari Denmark, membawa wanita dan anak-anak ke Denmark.
Lalu kemudian Abdul Rahman mengirim pasukan untuk menuju ke Denmark untuk mempelajari bangsa Viking ini dan bagaimana mereka bisa memiliki kapal yang sangat cepat untuk menyerang.
Baca Juga: Pecat Imam Masjid Inggris, Film The Lady of Heaven Picu Protes Umat Islam Di Beberapa Negara
Baca Juga: Inilah Alasan Imam Besar Inggris Terkait 'The Lady of Heaven': 'Menyakiti Hati Umat Islam'
Namun misi utama mereka adalah untuk menebus wanita dan anak-anak karena dalam hukum Islam, harus menebus semua tahanan wanita dan anak-anak yang mereka bawa ke Denmark.
Dari hasil pertempuran Abdul Rahman mempelajari kapal Viking, dan kemudian membangun kapal-kapal secepat kapal Viking,
Dengan perlengkapan senjata meriam yang menembakkan bola api dan membakar kapal Viking.
Pasukan muslim juga memiliki pedang yang menyamai samurai , busur dan banyak anak panah yang tidak akan habis dalam pertempuran selama seminggu penuh tanpa henti.
Setelah Viking kalah dan dikalahkan kemudian terjadilah perdamaian dengan Raja Viking, dimana selama 16 tahun situasi menjadi damai, dan banyak orang Viking menjadi Muslim selama waktu itu.
Namun setelah Raja lama meninggal, Raja baru yang merasa tidak membuat membuat perjanjian, kembali melakukan penyerangan ke Lisbon, Seville dan kota lainnya di Spanyol dan Portugal.
Pada saat itu menara-menara untuk pengintaian sudah dibangun di sepanjang pantai Portugal dan pantai Spanyol yang dapat mengirim sinyal asap atau sinyal cahaya untuk berkomunikasi.
Kemudian kapal Viking melakukan penyerangan sebanyak dua kali, dimana pada penyerangan pertama di Lisbon bangsa Viking menggunakan 50 kapal.
dan 70 kapal dalam penyerangan keduanya.
Pasukan Muslim menyerang mereka di laut dan membakar setengah armada, mengambil semua tongkang mereka.
Baca Juga: Pecat Imam Masjid Inggris, Film The Lady of Heaven Picu Protes Umat Islam Di Beberapa Negara
Sisa armada Viking melarikan diri ke Mediterania dan mereka menyerang tempat lain seperti Maroko.
Dr. Umar Faruq Abd-Allah engatakan bahwa sejarah ini tidak akan ditemukan dalam sekolah, tetapi itu adalah salah satu yang paling pertempuran penting dalam sejarah manusia,
Kapal-kapal itu terdampar di banyak kepulauan di Mediterania, Mallorca Menorca, Etha, Ibiza mereka memeluk Islam bahkan sebelum Spanyol dan Portugal.
dan kemudian mereka membuat kapal di Mallorca untuk pergi ke Swiss dari Sungai Rhone.
Dr. Umar Faruq Abd-Allah mengungkapkan bahwa muslim harus menulis sejarah seperti akar Muslim Afrika dan lainnya. Ia mengingatkan bahwa hal tersebut bukan ilusi dan cerita fiktif namun fakta sejarah Islam. ***