Berikut Penyebab Tidak Datang Bulan Padahal Tidak Hamil

- 8 Januari 2022, 21:02 WIB
Ilustrasi datang bulan
Ilustrasi datang bulan /Pixabay/nastya_gepp
 
MEDIA PAKUAN-Lama menunggu datangnya tamu bulanan bisa jadi sebuah ritual yang bikin deg-degan. 
 
Pada kebanyakan kasus, tidak haid adalah tanda klasik bahwa Anda positif hamil.
Namun, tidak datang bulan belum tentu sebagai tanda kehamilan. 
 
Apa saja penyebab tidak haid?
Apabila haid anda selama ini teratur tapi dalam 3-6 bulan belakangan jadi jarang atau tidak haid sama sekali, berikut beberapa penyebab yang paling mungkin terjadi:
 
1.Stres.
 
Jika anda sedang stres, siklus haid anda bisa menjadi lebih lama atau lebih cepat selesai, atau mungkin berhenti sama sekali.
 
Tenangkan pikiran anda dan luangkan waktu untuk bersantai. 
 
Olahraga teratur, seperti berlari, berenang, dan yoga, dapat membantu anda rileks. 
 
Latihan pernapasan juga bisa membantu.
 
2. Berat badan turun tiba-tiba.
 
Berat berat badan yang turun berlebihan atau tiba-tiba bisa menjadi penyebab tidak haid karena produksi hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi jadi terhambat.
 
3. Kelebihan berat badan.
 
Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat memengaruhi siklus haid anda. 
 
Jika anda kelebihan berat badan, tubuh anda mungkin menghasilkan kelebihan estrogen, salah satu hormon yang mengatur sistem reproduksi pada wanita.
Estrogen berlebih dapat memengaruhi seberapa sering anda mengalami haid, dan juga dapat menjadi penyebab tidak haid.
 
4. Pil kontrasepsi.
 
Minum pil KB bisa menyebabkan haid tidak teratur. 
 
Beberapa jenis kontrasepsi lainnya seperti KB suntik, dan KB spiral (IUD) juga dapat menyebabkan menstruasi berhenti sama sekali.
 
Namun, menstruasi anda biasanya akan kembali ketika Anda berhenti minum pil KB.
 
5. Menopause.
 
Anda mungkin mulai tidak haid saat mendekati menopause. 
 
Ini karena kadar estrogen akan mulai berkurang dan ovulasi akan menjadi kurang teratur. 
 
Setelah menopause, haid akan berhenti sepenuhnya.
 
Menopause adalah bagian alami dari proses penuaan pada wanita, yang biasanya terjadi antara usia 45-55 tahun.
 
6. Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
 
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah masalah keseimbangan hormon wanita. 
 
Wanita dengan PCOS akan mengalami kelebihan hormon androgen yang dapat menghambat proses ovulasi.
Wanita dengan PCOS juga biasanya memiliki kista kecil (kantong berisi cairan) yang membuat ovarium membesar. 
 
Kista ini tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan menyebabkan tidak terjadinya ovulasi.***
 
 
 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Verywell Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x