Network
MEDIA PAKUAN - Sejauh ini sudah banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang memilih tinggal dan bekerja di Arab Saudi.
Meski memiliki gaji yang cukup besar, kehidupan para TKI pada kenyataannya tidak senyaman yang dibayangkan. Bahkan beberapa dari mereka sempat mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan.
Seperti yang dialami TKI bernama Kacong, yang bekerja menjadi tukang pijat di Arab Saudi.
Kacong berbagi pengalaman ketika dirinya menjadi tukang pijat di Arab Saudi, yang akhirnya memutuskan untuk berhenti.
Kacong mengatakan selama menjadi tukang pijat di Arab Saudi, dirinya mengalami banyak cobaan.
"Saya waktu itu mijat banyak cobaan, godaan, pemijat disini itu godaannya datang dari pelanggan," katanya dikutip dari akun YouTube resmi miliknya Sahabat Kacong 21 Oktober 2021.
Kacong mengaku pernah mendapatkan customer yang sikapnya bisa dibilang nyeleneh.
Pelanggan tersebut tidak mempunyai etika, sampai membuka semua celananya di depan Kacong.
"Jadi waktu itu ada pelanggan orang yang nyeleneh sikapnya, sampai celana dibuka semua sama celana dalamnya, saya waktu itu jijik, makanya saya gak bertahan lama jadi tukang pijat," ujarnya.
Akibat tidak tahan menjadi tukang pijat, akhirnya Kacong memilih bekerja serabutan.
Tapi Kacong juga mengatakan jika jadi tukang pijat bisa bertahan dari setiap godaan, gajinya lumayan besar.
"Tukang pijit disini itu banyak godaannya, kalo misalkan kita kuat insyaallah bisa bertahan jadi tukang pijat, karena gajinya besar ya," katanya.
Itulah kisah seorang TKI yang bekerja sebagai terapis di Arab Saudi. Semoga bermanfaat.***
