Menurutnya, anak yang berusia 3 tahun sedang berada pada periode meningkatkan kreativitas dalam bentuk imajinasi.
Di samping itu, pada usia ini anak juga sedang mengembangkan keterampilan interaksi sosial melalui permainan pura-pura yang digabungkan dengan imajinasinya.
Untuk itulah orang tua jangan buru-buru heran jika dalam bermain, anak menghadirkan sosok yang menurutnya dapat diajak berinteraksi seperti teman khayalan.
Kehadiran teman khayalan inilah yang terkadang bisa dianggap anak kecil bisa melihat hantu.
Baca Juga: Rusia Pecahkan Rekor Tertinggi Kematian Covid 19, Menewaskan 968 dalam Satu Hari
Jangan Menanggapi
Untuk itu orang tua disarankan untuk tidak terlalu lama menanggapi ketakutan sang anak, dan berusaha mengalihkan perhatiannya ke hal-hal lain yang lebih menarik, seperti pertanyaan tentang kegiatan bermain dengan teman-temannya, atau membacakan buku cerita.
"Lebih baik mengabaikan ketakutan anak dengan mengalihkan pada hal-hal lain yang lebih menarik, dibandingkan membantah apa yang mereka yakini, karena hal itu akan membuat mereka lambat laun melupakan ketakutannya," jelasnya.
Terkadang jika orang tua membantahnya atau mematahkan pengakuannya, pada kenyataan-nya anak-anak cenderung mengulangi keluhan serupa di kemudian hari, dan bahkan bisa mendorongnya menjadi sebuah fobia tersendiri.***