Tak jarang, Eli memalingkan wajahnya dari samping jendela kaca.
Semakin Eli tak menghiraukan nya, semakin ramai ajakan yang terus berteriak memanggil.
Eli yang berusaha memejamkan mata, untuk terhindar dari gangguan ini, tetap tidak berdaya karna entah mengapa suara nya seolah sangat dekat.
Waktu menunjukan pukul delapan malam, dimana mereka semua sudah berada di jalur lintas sumatera dimana pemandangan kanan dan kiri hanya perkebunan sawit yang sudah mulai tinggi.
Hanya sesekali kendaraan lain yang melintas di jalur ini. entah kenapa sedikit terasa sunyi perjalanan kali ini.
"Kenapa, kau terus menganggu ku, aku bahkan tidak mengenal mu." Ucap Eli takut pada sosok itu.
"tinggal lah, tinggal lah, tinggal lah disini." Bisik suara misterius itu sedikit mendesis.
Tiba-tiba, Eli tak sengaja melihat jendela kaca bus di sebelah kiri. jelas Eli melihat tubuh yang berdiri di pinggir jalan dengan gaun hitam selutut.