Diakui bahwa sekali makan di Jepang bisa menghabiskan 1000 yen atau sekitar Rp134 ribuan, jika makan di luar.
Berbeda dengan masak sendiri, 4000 yen atau sekitar Rp536 ribu itu bisa untuk seminggu makan.
Di samping itu, waktu luang anak magang pun hanya sebatas pada hari libur saja yaitu pada hari Sabtu dan Minggu, itu pun tidak dipakai untuk bermain, tetapi untuk belanja keperluan sehari-hari seminggu ke depan.
Mereka juga hanya difasilitasi sepeda saja untuk bekerja, sebab dilarang membawa motor ataupun mobil.
Adanya waktu libur panjang yakni pada saat pergantian musim saja seperti musim dingin, panas, gugur dan semi, yaitu selama satu minggu saja.
Begitulah kehidupan anak magang Indonesia di Jepang yang sebenarnya tidak seenak yang orang lain bayangkan. Sepertinya bila ada WNI yang ingin kerja di Jepang lebih baik untuk berpikir dua kali.***