Perbedaan dan Arti Makna Maulid, Maulud, atau Milad Mana yang Benar

25 Oktober 2020, 09:55 WIB
Pixabay /

MEDIA PAKUAN - Sejumlah negara di belahan dunia termasuk Indonesia sudah biasa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bahkan di Indonesia Maulid Nabi merupakan Hari Libur Nasional. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada Kamis, (29/ 10/ 2020) mendatang.

Banyak diantar kita yang masih mempertanyakan apa bedanya istilah Maulid, Maulud dan juga Milad.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Ketiga istilah tersebut menurut arti yang hakiki adalah berangkat dari asal walada (wawu, lam dan dal).Dari tiga huruf inilah nantinya akan menelurkan kata Maulid, Maulud dan Milad.

Mualid

Kata Maulid merupakan bentuk Mashdar Mim dari Fi’il Madli walada yang berarti kelahiran.Kata Maulud merupakan bentuk Isim Maf’ul dari Fi’il Madli walada yang berarti sesuatu yang dilahirkan.

Sedangkan kata Milad merupakan Isim Mashdar dari Fi’il Madli yang sama. Jadi kata Maulid memiliki arti waktu kelahiran atau tempat kelahiran.

Baca Juga: Perbedaan dan Arti Makna Maulid, Maulud, atau Milad Mana yang Benar

Dewasa ini, baik di masyarakat Indonesia khususnya maupun di negara-negara yang mayoritas Islam menggunakan kata Maulid untuk pengertian yang menunjukkan arti hari lahir Rasulullah SAW dan hal ini sudah tepat dan tidak bertentangan secara bahasa

Seiring waktu akhir-akhir ini kata Maulid juga telah mengalami perluasan makna, yaitu kegiatan pembacaan sejarah Nabi Muhammad SAW yang disertai qashidah berisi sholawat dan pujian untuk sang baginda Nabi dan kemudian di sela-sela itu ada Mahallul Qiyam, dan umumnya kegiatan tersebut dikenal dengan istilah Maulidan.

Maulud

Kata ini juga sangat populer di lingkungan masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan etnis Jawa. Mereka menggunakan istilah bulan Mulud sebagai pengganti kata bulan Rabi’ul Awwal.

Baca Juga: Pesantren Ajak Warga Sukabumi Konsumsi Sorgum

Padahal sejatinya kata Maulud memiliki arti bayi atau seseorang yang dilahirkan. Maka penggunaan kata Maulud untuk memperingati hari lahir Rasulullah ﷺ sudah bergeser dari makna aslinya.

Milad

Dalam kamus-kamus arab seperti Mu’jam Al-Lughoh Al-‘Arobiyyah Al-Mu’ashiroh menyebutkan bahwa kata Milad memiliki arti waktu kelahiran seseorang.

Maka dari itu jangan heran jika umat kristiani dari bangsa Arab juga sering menggunakan kata Milad untuk hal-hal yang berkaitan dengan perayaan natal.

Seperti contoh kata Ied al-Milad yang berarti Hari Raya Natal atau Lailat al–Milad yang berarti malam natal.

Baca Juga: Diporak-porandakan Real Madrid 3-1 Barcelona Harus Kalah Telak di Laga El Clasico

Ada juga Syajarat al–Milad yakni pohon natal. Tidak hanya itu saja, kata Milad juga menjadi pilihan secara masif di negara-negara arab untuk penyebutan tahun-tahun sebelum masehi dengan istilah Qabla al-Milad dan juga tahun-tahun setelah masehi dengan nama Ba’da al-Milad

Mungkin karena penggunaan istilah Milad sudah melekat dan seakan telah menjadi identitas ummat kristiani maka ummat Islam menghindari penggunaan kata tersebut.

Akan tetapi kata Milad akhir-akhir ini juga sering diadopsi oleh perorangan, lembaga pendidikan maupun ormas dan orsospol sebagai pengganti kata ulang tahun.***

Sumber: @energibangsa

 

 

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler