MEDIA PAKUAN - Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban dan konsumsi daging kurban.
Namun, bagi penderita kolesterol tinggi, muncul pertanyaan apakah mereka boleh mengonsumsi daging kurban atau sebaiknya menghindarinya.
Artikel ini akan membahas pandangan medis mengenai konsumsi daging kurban bagi penderita kolesterol tinggi serta tips aman dalam menikmatinya.
Secara umum, penderita kolesterol tinggi tidak sepenuhnya dilarang mengonsumsi daging kurban.
Namun, mereka perlu sangat berhati-hati dalam memilih dan mengolah daging. Berikut beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan.
A. Jenis Daging
Daging Sapi dan Kambing: Kedua jenis daging ini sering kali mengandung lemak jenuh yang tinggi, terutama pada bagian tertentu seperti iga dan perut.
Namun, potongan daging yang lebih ramping seperti has luar (sirloin) atau bagian kaki (shank) bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
B. Metode Memasak:
1. Memanggang, Merebus, dan Mengukus
Metode memasak ini dapat membantu mengurangi kandungan lemak dalam daging dibandingkan dengan menggoreng.
2. Menghindari Penggorengan
Menggoreng daging menambah lemak jenuh dan kolesterol, yang sebaiknya dihindari.
3. Ukuran Porsi
Mengonsumsi daging dalam porsi yang wajar (sekitar 85-115 gram per sajian) dapat membantu mengontrol asupan lemak jenuh dan kolesterol.
Penghapusan Lemak:
Menghilangkan semua lemak yang terlihat sebelum memasak dapat mengurangi kandungan lemak jenuh.
4. Menggabungkan dengan Sayuran
Memadukan daging dengan sayuran tinggi serat dapat membantu menurunkan kolesterol dan memberikan nutrisi tambahan yang penting.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Namun, konsumsi dalam jumlah moderat dan pemilihan potongan daging rendah lemak dapat meminimalkan risiko ini.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi daging tanpa lemak dalam jumlah sedang tidak memiliki efek signifikan pada peningkatan kolesterol LDL.***