Waspada Musim Hujan, 4 Jenis Penyakit Ketika Sering Terkena Air Banjir: Benarkah Penyakit Menjengkelkan?

12 Januari 2024, 18:15 WIB
Ilustrasi penyakit kurap anca, saat musim hujan /Hans Braxmeier/Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Saat ini sedang musim hujan berkepanjangan disertai curah hujan yang tinggi membuat beberapa daerah tergenang banjir.

Bahkan beberapa daerah tergenang banjir, tentunya hal itu memiliki beberapa dampak yang tentunya merugikan.

Dari terganggunya aktivitas gerak, kerusakan pada lingkungan, hingga berdampak buruk terhadap kesehatan.

Namun anda harus tahu, ada berbagai penyakit dapat yang menyerang melalui air banjir yang sudah terkontaminasi dengan bakteri. Termasuk juga penyakit kulit.

Baca Juga: Jangan Anggap Sebelah Mata! 4 Jenis Bisul Membahayakan Kesehatan Tubuh: Ancam Jiwa, Simak Apa Saja?

Kondisi ini tentu saja mengkhawatirkan, terlebih ketika mengingat masyarakat korban banjir terpaksa terpapar air keruh itu selama beberapa hari sampai banjir betul-betul surut.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut resiko penyakit kulit jika sering terpapar air keruh, antara lain:

1. Kurap

Kurap adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur golongan Dermatofita. Sebenarnya, jamur ini hidup secara alami di kulit dan tidak menimbulkan penyakit.

Namun kondisi lingkungan yang lembab, seperti saat banjir, dapat membuat jamur ini berkembang dengan sangat cepat. Kurap biasanya muncul di lipatan tubuh seperti paha, siku, dan lain sebagainya.

2. Kutu Air

Baca Juga: Link Live Streaming PSIM Yogyakarta VS PSMS Medan di Babak 12 Besar Pegadaian Liga 2, :Sekarang di Indosiar


Kutu air adalah istilah yang digunakan untuk kurap yang muncul di sela-sela jari kaki.

Normalnya, kutu air sering dialami oleh orang-orang yang sering bertelanjang kaki di tempat-tempat umum seperti kolam renang, ruang ganti, dan kamar mandi umum.

Dalam dunia medis, kutu air dikenal juga dengan sebutan tinea pedis, atau kaki atlet.

Kutu air juga menjadi penyakit kulit yang kerap mengintai saat banjir. Pasalnya, orang-orang cenderung tidak menggunakan alas kaki saat melewati area yang tergenang air banjir.

Hal ini membuat jamur Dermatofita yang ada di kulit berkembang dengan sangat cepat, sehingga meningkatkan risiko terjangkit kutu air.

Baca Juga: Link Live Streaming Gresik United VS Persipal Babel United di Babak 12 Besar Pegadaian Liga 2, :Sekarang


3. Dermatitis Alergi

Dermatitis alergi, atau yang dalam bahasa Inggris disebut contact dermatitis, adalah salah satu penyakit kulit yang kerap menyerang orang-orang pasca banjir.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh paparan zat-zat tertentu yang menyebabkan alergi.

Risiko dermatitis alergi kerap mengintai saat banjir lantaran genangan air kotor tersebut biasanya membawa berbagai macam sampah dan zat-zat yang bisa membahayakan.

Jika banjir lama surut, maka risiko terkena dermatitis alergi akan semakin tinggi.

Tapi perlu diingat, tidak semua orang yang kebanjiran berisiko terkena penyakit ini.

Hanya mereka yang sensitif terhadap zat-zat tertentu saja yang memiliki risiko terkena dermatitis alergi.

Baca Juga: Abaikan Pemilu Ramah Anak, KPAI Desak KPU dan Bawaslu Optimalkan Pantauan: Kampanye Capres dan Cawapres

4. Folikulitis

Folikulitis adalah infeksi bakteri atau jamur yang menyebabkan peradangan pada folikel rambut, yakni tempat rambut tumbuh.

Meski tidak membahayakan, penyakit ini bisa menyebabkan gejala gatal, nyeri, hingga bahkan membuat rambut hilang secara permanen.

Folikulitis tak hanya bisa terjadi di kepala, tapi juga di seluruh permukaan tubuh yang ditumbuhi rambut, seperti tangan, kaki, selangkangan, dan bokong.

Oleh karena itu, penyakit ini mudah sekali menyerang orang-orang yang terdampak banjir.***

 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Instagram berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler