MEDIA PAKUAN - Bilal radiallahu anhu berkata. Bahwa kami bersama-sama Rasulullah shalallahu alaihi wasallam di kediaman Abu Bakar Ash Shidiq radiallahu anhu dikota Makkah, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu, maka saya keluar, rupanya dia (yang mengetuk) seorang laki-laki Nashrani, kemudia dia berkata.
"Apakah disini ada Muhammad bin Abdul lah?".
Maka saya ajak dia masuk kedalam rumah.
Orang Nashrani itu berkata.
Baca Juga: Wajib Tahu! Memohon dengan Doa Ini Maka akan Dikabulkan oleh Allah SWT
"Ya Muhammad engkau telah mengakui dirimu sebagai Rasul Allah. Apabila engkau benar-benar seperti apa yang engkau akui, maka tolonglah saya terhadap orang yang menzalimi saya."
Nabi shalallahu alaihi wasallam bertanya. "Siapakah orang yang menzalimi engkau?"
Jawab si Nashrani. "Abu Jahal bin Hisyam, ia telah merampas harta saya."
Maka Nabi shalallahu alaihi wasallam tegak berdiri, dan saat itu tengah hari,
Baca Juga: Kisah Shalat Jum'at Pertama yang Didirikan Rasulullah SAW Bersama Para Sahabat
Maka Bilal berkata. "Ya Rasulullah, Abu Jahal biasanya pada saat-saat begini ia tidur siang, maka akan sulitlah bagimu ya Rasulullah untuk mengurusi hal-hal yang macam ini, bahkan kami khawatir bahwa ia (Abu Jahal) akan marah kepada engkau dan akan menyakiti engkau.
Tapi beliau (Nabi shalallahu alaihi wasallam) tidak mendengar kata-kata kami (Bilal).
Maka Nabi shalallahu alaihi wasallam pun pergi kerumah Abu Jahal, dan (sesampainya dirumah Abu Jahal) Nabi shalallahu alaihi wasallam pun mengetuk-ngetuk pintu rumah Abu Jahal sambil agak marah.
Kemudian keluarlah Abu Jahal dengan marahnya.
Kemudian ketika tampak Nabi shalallahu alaihi wasallam yang datang berdiri didepan pintunya.
Abu Jahal berkata ( tak berani marah) Masuklah!. Mengapa tidak engkau utus saja orang lain, pasti aku akan datang untuk menemuimu.
Baca Juga: Anda Wajib Tahu! Motivasi Kehidupan Sesuai Ayat Al-Qur'an yang Bisa Merubah Pola Pikir
Kemudian Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda. "Engkau telah mengambil harta orang Nashrani ini, kembalikan harta itu lagi kepadanya!"
Abu Jahal berkata. "Apakah karena sebab ini saja engkau datang menemuiku? Seandainya engkau suruh utusan saja, tentu saya akan kembalikan harta orang itu padanya."
Kemudian Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda lagi. "Jangan engkau berlengah-lengah lagi dengan ucapan dan waktu, cepat berikan harta orang ini kepadanya!"
Abu Jahal menyuruh anak lelakinya dan memerintahkan. "Keluarkan semua harta orang ini yang saya ambil tadi dari padanya, dan kembalikan lagi kepada nya!"
Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda kepada orang Nashrani itu.
"Hai laki laki Nashrani! Apakah telah cukup harta mu sesuai dengan jumlah yang diambilnya?"
Nashrani itu berkata, "Ya cukup, hanya ada satu keranjang lagi yang belum ada."
Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda kepada Abu Jahal, "Keluarkanlah keranjang nya itu!"
Maka Abu Jahal masuk kedalam rumahnya dan mencari keranjang yang diambilnya tadi, tapi tidak berjumpa. Lalu Abu Jahal mengganti dengan keran jang yang lebih baik dari yang hilang milik Nashrani itu.
Kemudian istri. Abu Jahal berkata.
Wallahi! sesungguhnya engkau telah tunduk kepada si anak yatimnya Abu Thalib? Setunduk-tunduknya serta sampai merendah sekali.
Abu Jahal berkata. (Kepada istrinya), "Kalau seandainya engkau melihat apa apa yang sa ya lihat, tentu engkau ti dak akan berkata seperti itu."
Istrinya bertanya, "Apa yang engkau lihat?"
Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Wanita yang Menghadiri Majlis Tanpa Seizin Suami? Berikut Penjelasannya
Kata Abu Jahal, "Jangan engkau buka aib saya dikalangan kaum saya, sesungguhnya saya telah melihat dikanan kiri Muhammad ada dua ekor harimau, sehingga kalau saya akan mengatakan untuk membantahnya, hampir-hampir kedua harimau itu menerkam saya, maka saya tidak dapat membantah, makanya saya jadi tunduk saja."
Bilal berkata, "Ketika Nashrani melihat apa-apa yang telah disaksikannya tentang peristiwa Abu Jahal tersebut. Makanya dia (si Nashrani) berkata.
"Ya Muhammad! Sesungguhnya engkau adalah benar-benar Rasul Allah, dan Agama engkah juga benar. Kemudian dia (Nashrani) masuk Islam dengan patuh, dari sebab berkah terhadap orang orang yang dizalimi.
(Durratunnashihin).
Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***