MEDIA PAKUAN - Abu Darda adalah Seorang sahabat Rasul dari kabilah Khazraj. Ia termasuk orang Anshar yang paling terakhir memeluk Islam. Abu Darda memiliki nama asli Uwaimir bin Amir bin Mâlik bin Zaid bin Qais bin Umayyah bin Amir bin Adi bin Ka`b bin Khazraj bin al-Harits bin Khazraj.
Ada yang berpendapat, namanya adalah Amir bin Mâlik, sedangkan Uwaimir adalah julukannya. Ibunya bernama Mahabbah binti Wâqid bin Amir bin Ithnâbah.
Sebelum memeluk Islam Abu Darda memiliki berhala yang senantiasa diagungkan serta dilumuri dengan minyak wangi yang termahal dan diberi baju dari kain sutera. Dan Abu Darda bersahabat dengan Abdullah bin Rawahah yang terlebih dahulu memeluk Islam.
Tanpa kenal lelah Abdullah bin Rawahah berupaya mengentaskan Abu Darda’ dari lembah kesyirikan. Abdullah selalu mengajak Abu Darda agar insyaf dan mengajak untuk bertemu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, namun Abu Darda selalu mengabaikan ajakan Abdullah.
Baca Juga: Wajib Tahu! Kisah Pahala Surah Yasin di Hari Jumat yang Dirasakan Ahli Kubur
Suatu saat, ketika Abu Darda’ sibuk berdagang ditokonya, Abdullah bin Rawahah diam-diam berkunjung ke rumah Abu Darda tanpa sepengetahuannya. Saat memasuki rumah Abu Darda, Abdullah langsung menuju kamar khusus tempat pemujaan berhala milik Abu Darda.
Segera Abdullah menghacurkan seluruh berhala yang ada didalam ruangan tersebut. Setelah menghancurkan berhala tersebut, Abdullah segera meninggalkan rumah Abu Darda dengan disaksikan istri Abu Darda yang tercengang atas perbuatan Abdullah.
Ketika Abu Darda kembali kerumahnya, betapa terkejutnya dan marah Abu Darda melihat patung berhalanya hancur berantakan. Timbul niatnya membalas perbuatan Abdullah terhadap patung berhalanya.
Abu Darda sangat marah dan sedih melihat patungnya hancur hingga ia jatuh berlutut. Kemudian Abu Darda tanpa sadar bergumam, “Kenapa kalian tidak melawan.? “