WR Supratman Dalam Kongres Sumpah Pemuda Sang Pencipta Lagu Indonesia Raya

- 27 Oktober 2020, 09:09 WIB
Suasana upacara Kemerdekaan RI tahun lalu yang digelar di luar negeri./ Pikiran Rakyat
Suasana upacara Kemerdekaan RI tahun lalu yang digelar di luar negeri./ Pikiran Rakyat /

 

MEDIA PAKUAN- Setiap 28 Oktober merupakan bagian dari sejarah. Setiap tahun kerap dirayakan para pemuda mengukuhkan diri sebagai bangsa Indonesia.

Biasanya hari Sumpah Pemuda dirayakan dengan pelaksanaan upacara dan pembacaan pidato, untuk mengenang para Pahlawan.

Ada beberapa tokoh pencetus lahirnya hati Sumpah pemuda.

Namun ada sosok yang menarik dari sekian banyak tokoh-tokoh hebat yang berjasa dalam ikrar Sumpah Pemuda.

Baca Juga: Indonesiaku Keren! Keunikan Perayaan Kegiatan HUT Kemerdekaan RI Ke-75

Dia adalah WR Supratman sang  pencipta lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia diperdengarkan untuk pertama kali pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 lalu, menjadi momen yang paling bersejarah dalam kongres tersebut.

Setelah dinyanyikan tahun 1928 di hadapan para peserta Kongres Pemuda Kedua dengan biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya.

Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan "Mulia, Mulia!" (bukan "Merdeka, Merdeka!") pada refrein. Akan tetapi, tetap saja mereka menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan.

Baca Juga: [VIDEO] Emak emak Berpakaian Daster Kompak Main Lisung Peringati HUT Kemerdekaan

Selain itu Lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah Indonesia merdeka, lagu ini ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.

Lagu tersebut diperdengarkan secara instrumental di depan kongres dengan biolanya yang unik.

Lagu kebangsaan ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda daripada dipecah menjadi beberapa koloni.

Baca Juga: Polres Sukabumi Kota Ikuti Upacara Kenaikan dan Penurunan Bendera HUT Kemerdekaan RI Secara Virtual

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya memiliki 3 stanza atau 3 baris lirik yang berbeda-beda. Berikut ulasan makna yang terkandung di dalam lirik asli lagu kebanggaan masyarakat Indonesia ini. 

Stanza pertama menggaris bawahi kata “Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu”. Dalam kalimat ini terdapat makna penyemangat dan seruan bagi Indonesia yang saat itu belum merdeka. Selain itu, dalam stanza pertama juga terdapat kata “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya” yang sebelumnya “Bangunlah Badannya, Bangunlah Jiwanya”.

Baca Juga: Maru'f Amin: Hari Kemerdekaan RI di Tengah Pandemi Covid Dimaknai Rasa Syukur

Kedua frasa ini diubah posisinya atas perintah dari Ir Soekarno yang berpendapat, “Tak akan bangun raga seseorang jika jiwanya tidak terlebih dahulu bangun. Hanya seorang budak yang badannya bangkit namun jiwanya tidak.”

Berlanjut ke stanza kedua, dimana frasa yang ditekankan adalah “Marilah Kita Mendoa, Indonesia Bahagia.” Makna yang mendalam terkandung di dalam lirik di atas, dimana bermakna landasan spiritual dengan selalu mendoakan Indonesia yang bahagia.

Maka lanjutan lirik berikutnya adalah “Sadarlah Budinya, Sadarlah Hatinya” yang bermakna masyarakat Indonesia yang senantiasa memiliki budi dan hati yang baik.

Baca Juga: Akibat Covid 19 , Momen Kemerdekaan RI ke 75 Warga Limbangan Garut tanpa Badawang

Stanza ketiga, terdapat sumpah dan amanat agraria yang diselipkan di dalam lirik Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Sumpah setia terucap dalam lirik “Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi.” Sedangkan amanat agrarian terdapat dalam lirik yang berbunyi “Slamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya.”

Makna agraria yang dimaksud dalam lirik ini tidak terbatas dengan tanahnya, namun seluruh yang terkandung dalam Indonesia, meliputi tanah, laut, hingga luar angkasanya. Untuk menekankan makna agrarian tersebut, maka ketika satu tahun umur Indonesia, pemerintah saat itu sudah melakukan Revolusi Agraria.

Mengenal Indonesia tidak hanya sebatas mempelajari sejarah bangsa serta bahasanya, tapi lebih dari itu, menghayati dan meresapi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya juga merupakan suatu bentuk pengamalan serta kebanggaan kita atas negara tumpah darah, Indonesia.

Baca Juga: Negara Timur Tengah Negara Pertama Yang Mengakui Kedaulat dan Kemerdekaan Indonesia

Indonesia Raya dinyanyikan saat dinaikanya bendera, Upacara bendera utama diadakan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah