Marwan mengatakan tidak menginginkan adanya perpecahan di masyarakat. Dia mengingatkan dua dukungan massa, maka potensi konflik di kalangan masyarakat akan lebih besar.
Baca Juga: Kasus Kematian Vina Jadi Bola Liar: Mungkinkah Ada Film Jilid 2 versi Alam Gaib
"Karena jika head to head itu berpotensi memicu perpecahan, sangat luar biasa dengan head to head sakitnya bisa 5 tahun," katanya.
Lebih lanjut Marwan Hamami memastikan jika Partai Golkar akan membuka pintu koalisi lebar-lebar.
Sebenarnya, kata dia Golkar sebenarnya tidak koalisi pun sudah bisa, tapi menyangkut persoalan pembangunan tak bisa maju sendiri.
"Tapi bagaimana persoalan persoalan pembangunan yang keterwakilannya di partai politik dan DPRD-nya nantinya bisa terakomodir semua," katanya.
Marwan menyampaikan bahwa jika hanya ambisi untuk menang saja, sebagai Pimpinan Daerah yang saat ini menjabat, pihaknya akan lebih diuntungkan dengan duel atau head to head.
Baca Juga: 99 Anggota PPS untuk Pilkada 2024 Kota Sukabumi Dilantik, 4 di Antaranya ASN
"Secara pribadi sebagai ketua partai yang bila hanya ingin menang saja, ya head to head. Karena kebijakan saat ini kan ada di saya, tapi saya tidak mau seperti itu," tukasnya.
"Kita perlu membangun bukan mencari pimpinan daerah saja, tapi pimpinan daerah yang nantinya bisa membangun, bayangkan jika head to head lalu pasea (berantem), blok yang satu akan mengganggu pembangunan,"katanya.***