Potensi Duel Head To Head di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 Terjadi, Andi: Makin Sengit!

- 26 Mei 2024, 15:26 WIB
Ilustrasi Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.* /FOTO. Net
Ilustrasi Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.* /FOTO. Net /


MEDIA PAKUAN - Menjelang pemilihan kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi 2024, mulai menghangat. Bahkan pertarungan diperkirakan akan semakin meningkat.

Meskipun relatif masih jauh, tapi diperkirakan hanya diikuti dua poros koalisi partai. Kedua poros partai pengusung akan bertarung di kontestasi Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 mendatang.

Poros pertama yang mendeklarasikan diri berkoalisi di Pilkada 2024 adalah Partai Golkar, PPP, dan Gerindra.

Selang beberapa hari disusul Partai Demokrat, PKS, PAN, PKB, dan PDI Perjuangan di sepakat berkoalisi.

Baca Juga: 4 ASN jadi PPS di Pilkada 2024 Kota Sukabumi, Pj Wali Kota: Awasi Sama-sama!

Dengan terbelahnya 8 partai parlemen di Kabupaten Sukabumi menjadi dua poros, maka potensi duel head to head akan terjadi di Pilkada mendatang.

"Pertarungan di Pilkada di Kabupaten Sukabumi akan semakin sengit," kata Pemerhati Sosial Humoniora Sukabumi, Andi Supriyadi.

Dia mengatakan partai pendukung Iyos Somantri tidak kalah kuat dibandingan dukungan partai Asep Jafar. Posisi seimbang sangat berpotensi pertarungan semakin hangat.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami tidak berharap terjadi duel head to head di Pemilihan Bupati Sukabumi 2024.

"Sebenarnya kalau menurut saya, lebih bagus tidak head to head, selama memungkinkan bisa 3 atau 4 poros itu lebih bagus,"katanya.

Marwan mengatakan tidak menginginkan adanya perpecahan di masyarakat. Dia mengingatkan dua dukungan massa, maka potensi konflik di kalangan masyarakat akan lebih besar.

Baca Juga: Kasus Kematian Vina Jadi Bola Liar: Mungkinkah Ada Film Jilid 2 versi Alam Gaib

"Karena jika head to head itu berpotensi memicu perpecahan, sangat luar biasa dengan head to head sakitnya bisa 5 tahun," katanya.

Lebih lanjut Marwan Hamami memastikan jika Partai Golkar akan membuka pintu koalisi lebar-lebar.

Sebenarnya, kata dia Golkar sebenarnya tidak koalisi pun sudah bisa, tapi menyangkut persoalan pembangunan tak bisa maju sendiri.

"Tapi bagaimana persoalan persoalan pembangunan yang keterwakilannya di partai politik dan DPRD-nya nantinya bisa terakomodir semua," katanya.

Marwan menyampaikan bahwa jika hanya ambisi untuk menang saja, sebagai Pimpinan Daerah yang saat ini menjabat, pihaknya akan lebih diuntungkan dengan duel atau head to head.

Baca Juga: 99 Anggota PPS untuk Pilkada 2024 Kota Sukabumi Dilantik, 4 di Antaranya ASN

"Secara pribadi sebagai ketua partai yang bila hanya ingin menang saja, ya head to head. Karena kebijakan saat ini kan ada di saya, tapi saya tidak mau seperti itu," tukasnya.

"Kita perlu membangun bukan mencari pimpinan daerah saja, tapi pimpinan daerah yang nantinya bisa membangun, bayangkan jika head to head lalu pasea (berantem), blok yang satu akan mengganggu pembangunan,"katanya.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah